/> Dr. Iswadi, M.Pd. Minta Presiden Prabowo Subianto Masukkan Sejarah Radio Rimba Raya Aceh ke Dalam Kurikulum Nasional

Dr. Iswadi, M.Pd. Minta Presiden Prabowo Subianto Masukkan Sejarah Radio Rimba Raya Aceh ke Dalam Kurikulum Nasional

Dr.Iswadi,M.Pd

Jakarta, newsataloen.com - Dr. Iswadi, seorang akademisi dan praktisi pendidikan, baru-baru ini mengajukan permintaan yang sangat penting kepada Presiden Prabowo Subianto agar sejarah Radio Rimba Raya yang berada di Aceh dimasukkan dalam kurikulum nasional.

Permintaan tersebut dilatarbelakangi oleh betapa besar peran yang dimainkan oleh Radio Rimba Raya dalam perjalanan sejarah Indonesia, khususnya dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia Sehingga Belanda mengakui sepenuhnya Kemerdekaan Indonesia. Sebagai tokoh yang mendalami dunia pendidikan dan sejarah.

Dr. Iswadi menganggap penting untuk melestarikan dan mengenalkan perjuangan bangsa melalui media massa, salah satunya melalui sejarah Radio Rimba Raya.Hal tersebut disampaikan nya kepada wartawan, Rabu 26 Maret 2025

Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut mengatakan Radio Rimba Raya Aceh adalah salah satu lembaga penyiaran yang memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi di masa-masa perjuangan.


Didirikan pada tahun 1949, stasiun radio ini bukan hanya sekedar media komunikasi, tetapi juga menjadi sarana yang sangat vital dalam memotivasi semangat juang rakyat Aceh, terutama dalam menghadapi situasi yang sangat sulit pasca kemerdekaan Indonesia. Dalam masa-masa itu, komunikasi menjadi alat yang sangat dibutuhkan untuk menyampaikan pesan-pesan perjuangan, sekaligus menyatukan rakyat Aceh dengan perjuangan nasional yang tengah berlangsung di seluruh wilayah Indonesia.


Pentingnya Radio Rimba Raya sebagai media perjuangan dalam sejarah Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai bagian dari jaringan radio yang tersebar di berbagai daerah, Radio Rimba Raya memiliki kontribusi yang sangat besar dalam menyuarakan informasi mengenai situasi di Aceh, baik mengenai kondisi politik, sosial, maupun militansi rakyat Aceh dalam mendukung kemerdekaan Indonesia. Radio ini menjadi saluran informasi yang efektif dan efisien di tengah keterbatasan sarana komunikasi pada waktu itu.

Dalam konteks pendidikan, sejarah Radio Rimba Raya dapat memberikan pembelajaran yang sangat berharga bagi generasi muda Indonesia, khususnya dalam memahami dinamika perjuangan kemerdekaan Indonesia yang tidak hanya melibatkan pertempuran fisik, tetapi juga perjuangan dalam mengakses informasi.
Dr. Iswadi berpendapat bahwa dengan memasukkan sejarah Radio Rimba Raya ke dalam kurikulum nasional, generasi muda akan lebih memahami bagaimana perjuangan rakyat Aceh, dan seluruh rakyat Indonesia, dilaksanakan melalui berbagai jalur, termasuk media massa.

Menurut Dr. Iswadi, sejarah Radio Rimba Raya seharusnya bukan hanya menjadi catatan dalam arsip sejarah, tetapi juga menjadi bagian dari proses pendidikan untuk menumbuhkan semangat kebangsaan, persatuan, dan pemahaman tentang pentingnya peran media dalam membangun bangsa.

"Radio Rimba Raya bukan sekadar alat komunikasi, tetapi simbol dari semangat perjuangan bangsa yang dapat menginspirasi generasi penerus untuk tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga kecerdasan dalam menggunakan teknologi untuk tujuan yang lebih besar," ujarnya 

Dengan memasukkan sejarah Radio Rimba Raya ke dalam kurikulum nasional, Dr. Iswadi berharap bahwa para pelajar dapat lebih mendalami pentingnya peran media dalam sejarah Indonesia. Sebagai contoh, pelajaran tentang Radio Rimba Raya akan mengajarkan bagaimana komunikasi massa dapat mempengaruhi jalannya sejarah.

"Bagaimana media dapat menjadi alat perjuangan dalam memperjuangkan kemerdekaan, serta bagaimana media dapat menjadi sarana untuk menyatukan berbagai elemen bangsa dalam satu tekad untuk membangun negara," tutup Iswadi. (red/rj)


Berita update lainnya di Google News 


Post a Comment

Previous Post Next Post