Kegiatan ini bertujuan untuk mengecek dan mengidentifikasi apakah sekolah-sekolah tersebut memerlukan bantuan, sehingga dapat melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar kembali normal dan tidak ada kendala.
Kasi Cimic Mayor Chk Eka Yudha Kurniawan, S.H., M.H. menyampaikan bahwa Project Identification ini sangat penting untuk dapat membantu masyarakat lokal, sehingga dapat mengetahui kebutuhan yang di butuhkan masyarakat untuk mempercepat pemulihan situasi pasca perang.
"Project Identification kali ini memang terfokus pada sekolah-sekolah, dikarenakan selama konflik terjadi semua sekolah tidak dapat beroperasi, dan ada beberapa sekolah yang rusak total akibat perang, kemudian ada juga yang kaca-kacanya pecah karena impact ledakan seperti sekolahan di Tulin", terang Kasi Cimic
Setelah Ceasefire pada tanggal 18 Februari 2025 lalu, sudah banyak sekolah yang mulai beroperasi kembali dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar, kecuali sekolah yang memang sudah hancur total.
Tim Civil Affairs Section dari Department of Politicial and Civil Affairs Mrs. Ewa Turyk selaku koordinator, Mr. Wael dan Mr. Mousa bersama G9 Project SE Capt Marjanovic Boban dan Luitenant Sergio mendata dan mengidentifikasi serta kemudian mempertimbangkan saran dan masukan dari Cimic akan menentukan skala prioritas yang di laporkan dan di akan ajukan bantuan kepada UNIFIL.
Mrs. Ewa menyampaikan terimakasih atas kerjasamanya,
"Kita bekerjasama dengan Staff CIMIC dan juga G9 Project SE untuk mengetahui kesulitan-kesulitan masyarakat dan terimakasih sekali lagi atas kerjasamanya selama ini, nanti minggu depan kita akan laksanakan lagi di tempat yang berbeda", ungkap Mrs. Ewa
Para Kepala Sekolah yang ditemui juga mengucapkan terimakasih atas perhatian dan atensinyan, kegiatan diakhiri dengan penyerahan cinderamata dari Satgas Indobatt dan terakhir singgah di Rumah Wali Kota Tulin Mr. Malik Awala untuk sekedar berbincang dan minum secangkir Kahwa (kopi). (Pen Satgas Indobatt XXIII-R/UNIFIL/red).
Post a Comment