/> *Antara Pencemaran Dan Pembinaan Lingkungan PT PIM

*Antara Pencemaran Dan Pembinaan Lingkungan PT PIM






Aceh Utara, newsataloen.com - PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Krueng Geukueh Aceh Utara semenjak mulai berproduksi secara komersil pada Maret 1985 tetap dalam kondisi terjaga baik dalam pencegahan pencemaran udara maupun terhadap kecelakaan kerja yang mengundang protes dari warga lingkungan.

Untuk diketahui, pabrik PT PIM yang memproduksi pupuk urea dan amonia sekarang H2O2 adalah sesuatu yang tidak terhindarkan terhadap pencemaran udara terutama oleh bau amonia. Namun PIM tidak pernah berharap amonia lepas dan terhirup warga apalagi harus dirawat di rumah sakit.

Salah seorang pemerhati industry dan lingkungan hidup Surya I Said alias Suryadi (foto) kepada Media ini Minggu (12/1) coba menguraikan pengalaman lepasnya gas amonia PT PIM keudara dalam beberapa kejadian yang terkadang terjadi ber ulang-ulang semuanya diluar dugaan. Penyebab pertama adalah pabrik sering mati mendadak akibat terhenti pasokan gas. Atau saat shut down atau start up pabrik, itulah amonia lepas secara otomatis

Sementara penyebab kedua, saat unit amonia PIM 1 sudah tidak produksi dan ketika dioperasikan untuk memproduksi urea, unit amonianya terkadang ada komponen yang mengalami kerusakan. “Hal inilah yang menyebabkan gas amonia meluap ke udara dan terhirup warga.

Dijelaskan pula, dari beberapa pengalaman memang PIM selalu berupaya melaksanakan kegiatan industri yang akrab lingkungan, bebas pencemaran dan selalu memelihara keseimbangan ekosistem dengan peran aktif seluruh karyawan, manajemen dan stake holder. Bila terjadi gangguan pabrik, PIM akan memberitahukan kepada masyarakat berupa bunyi serine dan pememasangan alat arah angin diberbagai sudut jalan dalam upaya terhindari tercium bau amonia

Dalam mewujudkan maksud tersebut, perusahaan menempuh langkah-langkah dan upaya antara lain, mematuhi undang-undang dan peraturan lingkungan hidup yang berlaku. Berusaha secara terus menerus untuk memperbaiki kinerja lingkungan. Berupaya mencegah dan mengendalikan terjadinya kecelakaan kerja dan pencemaran.

Selain itu, PT PIM juga memiliki komitmen yang sangat kuat terhadap pengendalian limbah pabrik, baik limbah cair, padat, gas, maupun debu urea yang merupakan aspek penting yang harus diprioritaskan pengelolaannya. Pengendalian dilakukan untuk mewujudkan lingkungan yang baik dan serasi di area pabrik, komplek perumahan, dan lingkungan perusahaan sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Scrubber System merupakan sebuah alat untuk mencegah lolosnya uap amonia dari pabrik ke lingkungan, pada saat start-up maupun emergency shut down. Pengolahan limbah cair dengan proses Netralisasi, Stripping dan Aerasi sehingga limbah cair yang dibuang ke media lingkungan memenuhi baku mutu yang ditetapkan dan tidak mencemari lingkungan.

Kaitan dengan Solver pabrik H2O2 yang mencemari lingkungan beberapa hari lalu menurut Surya I Said memang Solver lebih berbahaya dari ammonia

“Makanya kita menghimbau Direksi PT PIM untuk lebih serius dalam pencegahan dan mengurangi limbah dari sumbernya, misalnya pemanfaatan kembali gas buang (purge gas) melalui Purge Gas Recovery Unit yang menghasilkan kembali amonia dan hydrogen, sehingga purge gas yang dijadikan fuel terbebas dari ammonia atau solver”,papar Surya.

Begitu juga pencemaran udara oleh debu urea diminimalisasi dengan Dust Recovery System dan Dust Scrubber. Pemanfaatan kembali kondensat yang terbebas dari amonia setelah diproses melalui Process Condensate Stripper. Dan pemasangan Oil Skimer untuk memisahkan kembali oli yang terbuang bersama limbah cair.

Selanjutnya terhadap pembinaan lingkungan, PT PIM yang sudah berkomitmen, akan selalu menjaga hubungan dengan lingkungan yang memang sudah berjalan baik selama puluhan tahun. Bahkan PIM tatap akan menyalurkan bantuannya kepada lingkungan yang merupakan stake holder sepanjang pabrik ini masih beroperasi.

Komitmen PIM terhadap lingkungan tidak pernah surut. Silaturrahmi yang telah terjalin baik selama ini untuk terus dipupuk. Bermusyawarah bila ada masalah, kalau ada aspirasi dari masyarakat harus duduk bersama untuk mencari solusi penyelesaiannya.

Peran serta PT. PIM dalam pembangunan lingkungan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang sudah terbentuk agar terus ditingkatkan. Memang PT PIM dalam menyalurkan bantuannya dalam bentuk tanggap darurat seperti bencana alam, korban gempa bumi, musibah kebakaran, fakir miskin, rumah dhuafa, pendidikan, sosial dan bidang agama termasuk bantuan medis kepada orang sakit..

Baik terhadap pencemaran dan tanggung jawab social PT PIM terhadap lingkungan. “Kita mohon Vice BKBL & Humas kapan saja untuk bisa dihubungi”,pinta Surya I Said,

(Usman Cut Raja)

Post a Comment

Previous Post Next Post