Hal itu disampaikan Ronny, menanggapi kasus perdagangan manusia yang baru saja terjadi beberapa waktu lalu dan sempat heboh di luar dan dalam negeri, dimana korbannya adalah anak dibawah umur asal Aceh, diduga diperjual belikan ke luar negeri, bahkan kepergiannya pun tanpa sepengetahuan keluarganya, hingga diduga menjadi korban perkosaan sejumlah warga asing di sana.
" Ini sungguh kejahatan kemanusiaan yang luar biasa, apalagi korbannya anak dibawah umur, kami mendesak pihak kepolisian untuk melakukan pengembangan agar menangkap semuanya yang aktifitasnya dicurigai terlibat kejahatan serupa di Aceh," Kata Ronny, Rabu 1 Januari 2025.
Dia mendorong pihak kepolisian tidak hanya menangkap pelaku yang terjaring dalam satu kasus tersebut saja, namun selanjutnya melakukan pengembangan dan melakukan razia besar - besaran secara ketat terhadap setiap orang yang melakukan perjalanan ke luar negeri.
" Kami mendesak pihak kepolisian untuk menjaring secara ketat siapa pun yang berangkat dan untuk tujuan apa, dan siapa yang mereka bawa, apalagi di Aceh sudah menjadi rahasia umum, bahwa banyak warga yang berangkat ke luar negeri contohnya ke malaysia secara ilegal, tanpa dokumen yang sah, untuk mencari kerja, karena alasan tak tersedianya lapangan kerja di Aceh, " ucapnya.
" nah ini mesti diawasi ketat, kalau kepentingannya kerja atau usaha ya enggak masalah, tapi kalau dianya malah agen yang menjadi kaki tangan mafia atau sindikat perdagangan manusia, kejahatan terorganisir dan kemudian dilacurkan atau kejahatan lainnya , ini sangat berbahaya, jangan sampai jatuh korban lagi ketika hal ini dibiarkan dan dianggap sepele oleh para elit di Aceh, " ungkap putera Idi Rayeuk itu.
Selain itu, Ronny juga mendesak pemerintah Aceh kedepannya memberikan pelatihan dan fasilitas yang cukup bagi warga Aceh yang ingin bekerja di luar negeri.
Kita mendesak eksekutif dan legislatif di Aceh kedepan untuk memikirkan solusi bagi masyarakat Aceh yang ingin bekerja di luar negeri dengan bekal pelatihan yang cukup memadai disertai dokumen lengkap, agar tidak terlibat masalah di negeri orang, semoga hal itu bisa terwujud dan lebih baik lagi dibawah kepemimpinan Mualem nantinya," sebut Ronny.
Dia juga berharap masyarakat mengawasi ketat praktek tindak pidana perdagangan manusia ini, agar tidak terjadi lagi di kemudian hari, dan dia menghimbau masyarakat untuk tidak termakan provokasi atau hasutan yang merupakan serangan balik para mafia, yang menyerang balik para korban dengan modus mencari - cari kesalahan korban dan mengumbar aib korban baik melalui media sosial atau secara offline.
" Sebagai masyarakat kita mesti mendukung upaya aparat kepolisian untuk memberantas kejahatan itu semua, dengan cara turut mengawasi secara ketat orang - orang yang dicurigai terlibat kejahatan perdagangan manusia, jangan sampai keluarga kita menjadi korbannya," imbau Ronny
"dan kita juga jangan sampai termakan hasutan dan serangan balik mereka yang memamerkan kelemahan atau mencari - cari kesalahan untuk memojokan korban, apalagi anak dibawah umur yang sangat dilindungi undang - undang, negara dan masyarakatlah yang seharusnya bertanggungjawab bila anak di bawah umur bisa mengalami kejahatan luar biasa itu, meski pun ia sendiri berprilaku miring atau asusila, seharusnya ia dalam bimbingan keluarga dan masyarakat," imbuhnya lagi
Selain itu, Ronny juga mengungkapkan keherenannya terkait maraknya pemberitaan soal pengungsi rohingya yang sering kabur dari sejumlah kamp pengungsian di Aceh. Dia menduga ada mafia yang masih bebas berkeliaran sebagai sindikat perdagangan manusia, yang memfasilitasi datang dan kaburnya rohingya tersebut, meskipun sejumlah pellaku sudah ditangkap
" Kan aneh itu para pelaku yang mendatangkan mereka sudah ditangkap, lalu mereka cuma sebentar di pengungsian, lalu bisa kabur, padahal katanya dijaga ketat, koq bisa kabur lalu menghilang begitu saja? Kan berarti masih ada pelaku lainnya yang memfasilitasi mereka kabur dan keluar? " pungkas alumni Universitas Ekasakti itu menutup keterangannya. (rls/red)
Post a Comment