ekonomi
Banda Aceh I Gebrak24.com - Direktur Komersial Perseroan Terbatas Pembangunan Aceh (PEMA), Almer Hafid Sandy, menyebutkan ada 20 perusahaan yang berminat berinvestasi di Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong. Perusahaan tersebut diharapkan segera menanda tangani kerja sama dengan Badan Usaha Milik Pemerintah Aceh.
"Kami menyarankan bahwa segera meletakkan letter of intent, untuk bekerja bersama di KIA Ladong,” kata Almer dalam kegiatan Aceh Gayo Sustainable Investment Dialogue (AGASID) di Banda Aceh, Rabu (13/11/2024).
Menurut Almer, KIA Ladong memiliki area yang sangat menarik untuk membangun industri. Lokasinya sangat strategis, karena terletak di Pulau Sumatera berdekatan dengan Selat Malaka.
“Lokasi tersebut merupakan jalur perdagangan tersibuk di Asia. Sekitar 90.000-an kapal melintas setiap tahunnya,” sebut Almer.
KIA Ladong, kata Almer, memiliki luas lahan sekitar 71 hektare dengan potensi perluasan hingga 250 hektare. Di mana saat ini sekitar 40 hektare lahan siap pakai yang terbuka bagi para investor.
“Selanjutnya, KIA Ladong memiliki area pesisir yang sudah selesai, kita membangun manajemen air, sampah, jalan, dan lainnya, sebagian besar daerah yang telah kami promosi adalah untuk industri pesisir, agrikultur, dan untuk industri proses makanan.”kata Almer
Selain infrastruktur dasar, kata Almer, KIA Ladong juga menawarkan energi hijau melalui potensi sumber daya geotermal di Seulawah. Areanya sekitar 30 kilometer dari daerah tersebut. Artinya, perusahaan yang berinvestasi akan mendapatkan energi hijau yang lebih insentif, dan keuangan yang lebih rendah.
“Geotermal itu sedang dieksplorasi. Selain itu, juga memiliki industri kreatif amanah, yang baru saja diintegrasikan oleh Presiden Joko Widodo, pada bulan September lalu. ***
PT. Pema Sebut Ada 20 Perusahaan Ingin Berinvestasi di KIA Ledong
Banda Aceh I Gebrak24.com - Direktur Komersial Perseroan Terbatas Pembangunan Aceh (PEMA), Almer Hafid Sandy, menyebutkan ada 20 perusahaan yang berminat berinvestasi di Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong. Perusahaan tersebut diharapkan segera menanda tangani kerja sama dengan Badan Usaha Milik Pemerintah Aceh.
"Kami menyarankan bahwa segera meletakkan letter of intent, untuk bekerja bersama di KIA Ladong,” kata Almer dalam kegiatan Aceh Gayo Sustainable Investment Dialogue (AGASID) di Banda Aceh, Rabu (13/11/2024).
Menurut Almer, KIA Ladong memiliki area yang sangat menarik untuk membangun industri. Lokasinya sangat strategis, karena terletak di Pulau Sumatera berdekatan dengan Selat Malaka.
“Lokasi tersebut merupakan jalur perdagangan tersibuk di Asia. Sekitar 90.000-an kapal melintas setiap tahunnya,” sebut Almer.
KIA Ladong, kata Almer, memiliki luas lahan sekitar 71 hektare dengan potensi perluasan hingga 250 hektare. Di mana saat ini sekitar 40 hektare lahan siap pakai yang terbuka bagi para investor.
“Selanjutnya, KIA Ladong memiliki area pesisir yang sudah selesai, kita membangun manajemen air, sampah, jalan, dan lainnya, sebagian besar daerah yang telah kami promosi adalah untuk industri pesisir, agrikultur, dan untuk industri proses makanan.”kata Almer
Selain infrastruktur dasar, kata Almer, KIA Ladong juga menawarkan energi hijau melalui potensi sumber daya geotermal di Seulawah. Areanya sekitar 30 kilometer dari daerah tersebut. Artinya, perusahaan yang berinvestasi akan mendapatkan energi hijau yang lebih insentif, dan keuangan yang lebih rendah.
“Geotermal itu sedang dieksplorasi. Selain itu, juga memiliki industri kreatif amanah, yang baru saja diintegrasikan oleh Presiden Joko Widodo, pada bulan September lalu. ***
Via
ekonomi
Post a Comment