kabar daerah
Aceh Utara, newsataloen.com - Musim hujan tiba nasib Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Keude Krueng Geukueh Kecamatan Dewantara, Aceh Utara tambah tidak menentu menyusul pembongkaran semua bangunan liar yang dibangun di sisi jalur rel Kereta Api Indonesia (KAI). Bahkan sekarang pihak KAI terlihat mulai membangun rel baru dari Krueng Geukueh hingga ke Paloh kecamatan Muara Dua.
Kalangan pedagang yang tergusur dari jalur rel tersebut kucar kacir karena tidak tersedia lahan lain untuk menjajakan barang dagangannya. Mareka ada yang tetap berjualan di pinggiran rel walau sudah dipasang pagar. Namun pagar yang dibangun itupun banyak sudah jebol,
Aneh dan lucu padahal pemerintah sudah membangun Pasar Rakyat yang begitu megah bangunannya berdekatan dengan pasar ikan namun kalangan pedagang terutama pedagang sayur dan buah buahan tidak mau menempatinya. Dengan alasan tidak laku akibat banyaknya pedagang sayur lainnya yang menjajakan sayuran dan buah buahan di kaki lima kedai atau pinggir jalan.
Memantau Nasib Pasar Keude Krueng Geukueh Yang Tidak Menentu
Aceh Utara, newsataloen.com - Musim hujan tiba nasib Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Keude Krueng Geukueh Kecamatan Dewantara, Aceh Utara tambah tidak menentu menyusul pembongkaran semua bangunan liar yang dibangun di sisi jalur rel Kereta Api Indonesia (KAI). Bahkan sekarang pihak KAI terlihat mulai membangun rel baru dari Krueng Geukueh hingga ke Paloh kecamatan Muara Dua.
Kalangan pedagang yang tergusur dari jalur rel tersebut kucar kacir karena tidak tersedia lahan lain untuk menjajakan barang dagangannya. Mareka ada yang tetap berjualan di pinggiran rel walau sudah dipasang pagar. Namun pagar yang dibangun itupun banyak sudah jebol,
Aneh dan lucu padahal pemerintah sudah membangun Pasar Rakyat yang begitu megah bangunannya berdekatan dengan pasar ikan namun kalangan pedagang terutama pedagang sayur dan buah buahan tidak mau menempatinya. Dengan alasan tidak laku akibat banyaknya pedagang sayur lainnya yang menjajakan sayuran dan buah buahan di kaki lima kedai atau pinggir jalan.
“Kami tetap tidak mau pindah kecuali tidak ada lagi yang berjualan di luar pasar”, ucapnya
Muspika Kecamatan Dewantara, dalam upaya mendata pasar keude Krueng Geukueh agar terlihat tertib, teratur dan bersih sudah pernah menemui para pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang trotoar, pinggiran rel dan jalan, hingga saat belum berobah.
Pantauan Media ini serta menjaring pendapat dari sejumlah warga terhadap kondisi kota Krueng Geukueh memang terlihat sangat menyedihkan mulai kawasan Simpang Empat hingga ke pusat kota dan pinggirannya begitu memprihatinkan.
Hal ini terbaca terutama kalangan pembeli kerap mengeluh dari sembrawut dan padatnya lalu lintas hingga lokasi parkir yang tidak jelas.
“ Ya, memang lokasi kota Krueng Geukueh sudah terlalu sempit perlu pemikiran pemerintah bagaimana solusinya apa harus dipindah ke tempat lain atau dicari lahan kosong di pinggiran kota misalnya lahan persawahan di gampong Tambon Baroh atau Uteun Gelinggang, kan luas”, sebut salah seorang pakar perkotaan”, yang tidak ingin disebut namanya.
Camat Dewantar, Nawafil Mahyudha yang dihubunggi Media ini Kamis tadi pagi terhadap masalah ini menjelaskan, untuk PKL sudah kita sarankan utk pindah ke pasar induk.
Begitu juga perihal jalan masuk ibu kota sudah masuk dalam 3 besar usulan prioritas Musrenbang kecamatan, semoga bisa terealisasi”, pungkas Camat.
(Ucr)
Muspika Kecamatan Dewantara, dalam upaya mendata pasar keude Krueng Geukueh agar terlihat tertib, teratur dan bersih sudah pernah menemui para pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang trotoar, pinggiran rel dan jalan, hingga saat belum berobah.
Pantauan Media ini serta menjaring pendapat dari sejumlah warga terhadap kondisi kota Krueng Geukueh memang terlihat sangat menyedihkan mulai kawasan Simpang Empat hingga ke pusat kota dan pinggirannya begitu memprihatinkan.
Hal ini terbaca terutama kalangan pembeli kerap mengeluh dari sembrawut dan padatnya lalu lintas hingga lokasi parkir yang tidak jelas.
“ Ya, memang lokasi kota Krueng Geukueh sudah terlalu sempit perlu pemikiran pemerintah bagaimana solusinya apa harus dipindah ke tempat lain atau dicari lahan kosong di pinggiran kota misalnya lahan persawahan di gampong Tambon Baroh atau Uteun Gelinggang, kan luas”, sebut salah seorang pakar perkotaan”, yang tidak ingin disebut namanya.
Camat Dewantar, Nawafil Mahyudha yang dihubunggi Media ini Kamis tadi pagi terhadap masalah ini menjelaskan, untuk PKL sudah kita sarankan utk pindah ke pasar induk.
Begitu juga perihal jalan masuk ibu kota sudah masuk dalam 3 besar usulan prioritas Musrenbang kecamatan, semoga bisa terealisasi”, pungkas Camat.
(Ucr)
Via
kabar daerah
Post a Comment