nasional
Banda Aceh, newsataloen.com- Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI), Dr. Iswadi, M.Pd mengecam tindakan ledakan granat di rumah Calon Gubernur (Cagub) Aceh Bustami Hamzah
"Kita mengecam kejadian ledakan granat di rumah calon gubernur (Cagub) Aceh, Bustami Hamzah, adalah tindakan yang tidak hanya menimbulkan ketakutan dan kecemasan di kalangan masyarakat, tetapi juga mengancam stabilitas dan keamanan demokrasi di Aceh," ujar Dr. Iswadi, M.Pd, Senin 02 September 2024.
Menurutnya, peristiwa tersebut telah menimbulkan kekhawatiran yang besar di masyarakat. Oleh karena itu, polisi diminta untuk segera menangkap pelaku di balik aksi teror tersebut.
"Ledakan ini diduga sebagai bentuk intimidasi politik, mengingat Bustami merupakan salah satu kandidat yang sedang bertarung dalam pemilihan gubernur," katanya.
Lanjutnya, dalam sebuah masyarakat yang beradab dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, tindakan kekerasan seperti ini tidak bisa dibenarkan dalam keadaan apa pun.
"Ini adalah serangan terhadap nilai-nilai yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Dr. Iswadi, M.Pd lagi.
Lebih lanjut katanya, ledakan granat di rumah Bustami merupakan simbol dari betapa rapuhnya keamanan dan perlindungan yang seharusnya dinikmati oleh setiap warga negara, terutama mereka yang berperan aktif dalam proses politik.
"Ini bukan hanya serangan fisik terhadap satu individu, tetapi juga merupakan serangan terhadap proses demokrasi itu sendiri. Dalam iklim politik yang sehat, perbedaan pendapat dan persaingan harus diselesaikan melalui jalur-jalur yang sah dan damai, bukan dengan kekerasan dan intimidasi," ucapnya.
Tindakan ini juga menimbulkan dampak psikologis yang besar, tidak hanya bagi korban langsung, tetapi juga bagi masyarakat luas yang menyaksikan kejadian ini. tambahnya.
"Ketakutan akan kekerasan politik bisa membuat masyarakat apatis dan kehilangan kepercayaan terhadap proses demokrasi. Ini adalah kondisi yang sangat berbahaya karena bisa membuka jalan bagi kekuatan-kekuatan yang ingin merusak tatanan demokrasi dan memaksakan kehendak melalui kekerasan," jelasnya.
Sambung Dr. Iswadi, M.Pd, Kepolisian diharapkan dapat bertindak cepat dan tepat dalam mengungkap motif dan siapa saja yang terlibat dalam insiden ini.
"Masyarakat Aceh berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku, demi menjaga ketertiban dan keamanan selama proses pemilihan," katanya.
Oleh karena itu, tindakan ledakan granat di rumah Bustami harus dikecam keras oleh seluruh elemen masyarakat. katanya lagi.
"Penegak hukum harus bertindak cepat dan tegas untuk mengusut tuntas pelaku dan motif di balik kejadian ini. Hanya dengan penegakan hukum yang tegas, kita bisa memastikan bahwa kekerasan tidak menjadi alat untuk mencapai tujuan politik di Aceh, dan bahwa demokrasi tetap menjadi pilar utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," jelasnya.
"Aksi seperti ini juga memperlihatkan betapa pentingnya pengamanan terhadap kandidat dan pejabat publik, terutama di masa-masa pemilu, di mana ketegangan politik sering kali meningkat. Polisi perlu meningkatkan pengawasan dan memastikan bahwa situasi tetap kondusif demi terciptanya proses demokrasi yang aman dan adil di Aceh," demikian kata Dr. Iswadi, M.Pd(tim)
Dr. Iswadi, M.Pd Kecam Tindakan Ledakan Granat di Rumah Cagub Aceh Bustami
Banda Aceh, newsataloen.com- Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI), Dr. Iswadi, M.Pd mengecam tindakan ledakan granat di rumah Calon Gubernur (Cagub) Aceh Bustami Hamzah
"Kita mengecam kejadian ledakan granat di rumah calon gubernur (Cagub) Aceh, Bustami Hamzah, adalah tindakan yang tidak hanya menimbulkan ketakutan dan kecemasan di kalangan masyarakat, tetapi juga mengancam stabilitas dan keamanan demokrasi di Aceh," ujar Dr. Iswadi, M.Pd, Senin 02 September 2024.
Menurutnya, peristiwa tersebut telah menimbulkan kekhawatiran yang besar di masyarakat. Oleh karena itu, polisi diminta untuk segera menangkap pelaku di balik aksi teror tersebut.
"Ledakan ini diduga sebagai bentuk intimidasi politik, mengingat Bustami merupakan salah satu kandidat yang sedang bertarung dalam pemilihan gubernur," katanya.
Lanjutnya, dalam sebuah masyarakat yang beradab dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, tindakan kekerasan seperti ini tidak bisa dibenarkan dalam keadaan apa pun.
"Ini adalah serangan terhadap nilai-nilai yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Dr. Iswadi, M.Pd lagi.
Lebih lanjut katanya, ledakan granat di rumah Bustami merupakan simbol dari betapa rapuhnya keamanan dan perlindungan yang seharusnya dinikmati oleh setiap warga negara, terutama mereka yang berperan aktif dalam proses politik.
"Ini bukan hanya serangan fisik terhadap satu individu, tetapi juga merupakan serangan terhadap proses demokrasi itu sendiri. Dalam iklim politik yang sehat, perbedaan pendapat dan persaingan harus diselesaikan melalui jalur-jalur yang sah dan damai, bukan dengan kekerasan dan intimidasi," ucapnya.
Tindakan ini juga menimbulkan dampak psikologis yang besar, tidak hanya bagi korban langsung, tetapi juga bagi masyarakat luas yang menyaksikan kejadian ini. tambahnya.
"Ketakutan akan kekerasan politik bisa membuat masyarakat apatis dan kehilangan kepercayaan terhadap proses demokrasi. Ini adalah kondisi yang sangat berbahaya karena bisa membuka jalan bagi kekuatan-kekuatan yang ingin merusak tatanan demokrasi dan memaksakan kehendak melalui kekerasan," jelasnya.
Sambung Dr. Iswadi, M.Pd, Kepolisian diharapkan dapat bertindak cepat dan tepat dalam mengungkap motif dan siapa saja yang terlibat dalam insiden ini.
"Masyarakat Aceh berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku, demi menjaga ketertiban dan keamanan selama proses pemilihan," katanya.
Oleh karena itu, tindakan ledakan granat di rumah Bustami harus dikecam keras oleh seluruh elemen masyarakat. katanya lagi.
"Penegak hukum harus bertindak cepat dan tegas untuk mengusut tuntas pelaku dan motif di balik kejadian ini. Hanya dengan penegakan hukum yang tegas, kita bisa memastikan bahwa kekerasan tidak menjadi alat untuk mencapai tujuan politik di Aceh, dan bahwa demokrasi tetap menjadi pilar utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," jelasnya.
"Aksi seperti ini juga memperlihatkan betapa pentingnya pengamanan terhadap kandidat dan pejabat publik, terutama di masa-masa pemilu, di mana ketegangan politik sering kali meningkat. Polisi perlu meningkatkan pengawasan dan memastikan bahwa situasi tetap kondusif demi terciptanya proses demokrasi yang aman dan adil di Aceh," demikian kata Dr. Iswadi, M.Pd(tim)
Via
nasional
Post a Comment