nasional
Jakarta, newsataloen.com — Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara, Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si, menerima duplikat bendera pusaka dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Penyerahan ini berlangsung di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa, 6 Agustus 2024. Acara ini juga dihadiri oleh kepala daerah dari 38 provinsi di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut terlihat Pj Bupati Aceh Utara duduk berbaris dengan Pj Walikota Lhokseumawe, A. Hanan dan Pj Walikota Langsa Syaridin S.Pd.
Disampaikan Mahyuzar, penerimaan duplikat bendera ini bukan hanya seremonial, tetapi juga pengingat bahwa persatuan dan kesatuan bangsa harus selalu dijaga. Semoga dengan diterimanya duplikat bendera pusaka ini, semangat kebangsaan dan kecintaan terhadap Tanah Air semakin mengakar kuat di hati seluruh masyarakat Aceh Utara.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada BPIP atas kepercayaan ini, dan kepada seluruh kepala daerah yang hadir, mari kita terus bersinergi dalam membangun Indonesia yang lebih baik, berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila," ujar Mahyuzar.
Penyerahan duplikat bendera pusaka, bersama teks proklamasi, dilakukan sebagai persiapan untuk Upacara HUT RI ke-79 dan diberikan kepada 38 kepala daerah di seluruh Indonesia. Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, menjelaskan bahwa penyerahan ini merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2022 tentang Program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.
Momentum bersejarah ini mengulang tradisi yang terakhir kali dilakukan pada tahun 1969, ketika BPIP menyerahkan duplikat bendera pusaka kepada gubernur dari seluruh Indonesia. Prosesi ini merupakan langkah untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila di seluruh elemen bangsa.
"Menurut sejarahnya, ini baru terjadi lagi setelah 5 Agustus 1969, dan ini juga terkait dengan persiapan hari ulang tahun kemerdekaan di IKN," kata Yudian Wahyudi.
Wakil Kepala BPIP, Rima Agristina, menjelaskan bahwa duplikat bendera pusaka dibuat sesuai dengan konsep aslinya, tanpa adanya jahitan antara kain merah dan putih, serta menggunakan bahan yang tidak mudah luntur. Setiap bendera dilengkapi dengan kode unik pada kemasan dan pengaitnya, sehingga dapat dilacak asal daerahnya.
Sesuai arahan Ketua Dewan Pengarah BPIP, Megawati Soekarnoputri, duplikat bendera pusaka diharapkan ditempatkan di lokasi khusus dan dijaga oleh para paskibraka. Bendera ini akan dikibarkan pada peringatan 17 Agustus 2024 dan setiap peringatan hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni.
Selain duplikat bendera pusaka, BPIP juga menyerahkan salinan teks proklamasi, naskah pidato 1 Juni 1945, dan buku teks utama pendidikan Pancasila. Salinan teks proklamasi telah melalui proses autentikasi oleh Arsip Nasional. Buku pendidikan Pancasila diserahkan agar seluruh kepala daerah dapat menyalurkan makna dan pentingnya Pancasila untuk dipahami lebih dalam.
"Ini sebagai penanda bahwa selain bendera pusaka, terdapat juga teks proklamasi yang menandai kemerdekaan Indonesia," kata Sekretaris Utama BPIP, Tonny Agung. "Selain itu, terdapat buku teks utama dan buku sejarah lahirnya Pancasila," tutupnya.[]
Pemkab Aceh Utara Terima Duplikat Bendera dari BPIP
Jakarta, newsataloen.com — Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara, Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si, menerima duplikat bendera pusaka dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Penyerahan ini berlangsung di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa, 6 Agustus 2024. Acara ini juga dihadiri oleh kepala daerah dari 38 provinsi di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut terlihat Pj Bupati Aceh Utara duduk berbaris dengan Pj Walikota Lhokseumawe, A. Hanan dan Pj Walikota Langsa Syaridin S.Pd.
Disampaikan Mahyuzar, penerimaan duplikat bendera ini bukan hanya seremonial, tetapi juga pengingat bahwa persatuan dan kesatuan bangsa harus selalu dijaga. Semoga dengan diterimanya duplikat bendera pusaka ini, semangat kebangsaan dan kecintaan terhadap Tanah Air semakin mengakar kuat di hati seluruh masyarakat Aceh Utara.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada BPIP atas kepercayaan ini, dan kepada seluruh kepala daerah yang hadir, mari kita terus bersinergi dalam membangun Indonesia yang lebih baik, berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila," ujar Mahyuzar.
Penyerahan duplikat bendera pusaka, bersama teks proklamasi, dilakukan sebagai persiapan untuk Upacara HUT RI ke-79 dan diberikan kepada 38 kepala daerah di seluruh Indonesia. Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, menjelaskan bahwa penyerahan ini merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2022 tentang Program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.
Momentum bersejarah ini mengulang tradisi yang terakhir kali dilakukan pada tahun 1969, ketika BPIP menyerahkan duplikat bendera pusaka kepada gubernur dari seluruh Indonesia. Prosesi ini merupakan langkah untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila di seluruh elemen bangsa.
"Menurut sejarahnya, ini baru terjadi lagi setelah 5 Agustus 1969, dan ini juga terkait dengan persiapan hari ulang tahun kemerdekaan di IKN," kata Yudian Wahyudi.
Wakil Kepala BPIP, Rima Agristina, menjelaskan bahwa duplikat bendera pusaka dibuat sesuai dengan konsep aslinya, tanpa adanya jahitan antara kain merah dan putih, serta menggunakan bahan yang tidak mudah luntur. Setiap bendera dilengkapi dengan kode unik pada kemasan dan pengaitnya, sehingga dapat dilacak asal daerahnya.
Sesuai arahan Ketua Dewan Pengarah BPIP, Megawati Soekarnoputri, duplikat bendera pusaka diharapkan ditempatkan di lokasi khusus dan dijaga oleh para paskibraka. Bendera ini akan dikibarkan pada peringatan 17 Agustus 2024 dan setiap peringatan hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni.
Selain duplikat bendera pusaka, BPIP juga menyerahkan salinan teks proklamasi, naskah pidato 1 Juni 1945, dan buku teks utama pendidikan Pancasila. Salinan teks proklamasi telah melalui proses autentikasi oleh Arsip Nasional. Buku pendidikan Pancasila diserahkan agar seluruh kepala daerah dapat menyalurkan makna dan pentingnya Pancasila untuk dipahami lebih dalam.
"Ini sebagai penanda bahwa selain bendera pusaka, terdapat juga teks proklamasi yang menandai kemerdekaan Indonesia," kata Sekretaris Utama BPIP, Tonny Agung. "Selain itu, terdapat buku teks utama dan buku sejarah lahirnya Pancasila," tutupnya.[]
Via
nasional
Post a Comment