Pimwil AJB BP 1912 Medan : Asuransi Siswaku Perlu Dukungan Pemerintah

Medan, newsataloen.com - Pimpinan Wilayah AJB Bumiputera 1912 Medan, Ahmad Lubis mengatakan Rencana Mitra Siswa sangat menarik dipasarkan di sekolah-sekolah di daerah ini dan Indonesia pada umumnya.

"Itu sebabnya kami berharap Asuransi Siswaku dapat menjadi asuransi wajib bagi para siswa di Indonesia," katanya saat ditanya media ini tentang manfaat Asuransi Siswaku di Medan, Jumat 12/7/2024.

Dia mengatakan Asuransi Siswaku perlu mendapat dukungan dari pemerintah untuk memberikan perlindungan yang adil, terutama bagi para siswa sekolah dari keluarga kurang mampu. Hal ini sesuai dengan amanah UUD 1945.

"Bumiputera siap mendukung inisiatif ini dan berperan aktif menaruh perhatian terhadap dunia pendidikan dan keamanan finansial bagi para pelajar," ujar Ahmad Lubis

Sementara itu Kepala SMPN 3 Lubuk Pakam Sumatera Utara, H Abror Rangkuti secara terpisah mengakui belakangan ini AJB Bumiputera 1912 yang sudah berusia satu abad lebih mengalami penurunan kepercayaan masyarakat karena masalah pelayanan pembayaran klaim yang lambat dan bahkan hampir gagal bayar.

Namun, kini Alhamdulillah AJB BP 1912 mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merencanakan melakukan penyehatan keuangan perusahaan besar itu pada Februari 2023 lalu.

Hal ini menandai sebuah langkah dan gagasan penting bagi AJB Bumiputera 1912 untuk kembali beroperasi yang kita harapkan seperti dulu lagi. Soalnya lembaga keuangan non bank ini menjadi salah satu asuransi yang berperan mendukung pendidikan dan ketahanan nasional.

Dia meyakini Bumiputera akan bangkit dan bisakembali berjaya apabila mengawali debutnya fokus pada pemasaran rencana asuransi berbasis pendidikan. Soalnya desain rencana Asuransi Mitra Siswa itu tampaknya lebih menarik dan sangat bermanfaat bagi para siswa sekolah.

"Tidak hanya memberikan bantuan pendidikan tetapi juga perlindungan dari bencana dan musibah. Rencana Asuransi Mitra Siswa ini sangat terjangkau bagi sekolah-sekolah di Indonesia dengan manfaat yang signifikan", kata H Abror Rangkuti.( tiar)