Banda Aceh, newsataloen.com-Dalam rangka menyambut Hari Raya Iedul Adha 1445 H serta tiba masa libur Akhir semester, Dayah Tgk Chiek Oemar Diyan meliburkan para santrinya yg datang dari berbagai daerah di seluruh provinsi Aceh.
Liburan di mulai sejak tanggal 13 Juni 2024 s/d 12 Juli 2024 mendatang.
Ada hal menarik saat perpulangan santri tiba yaitu adanya sebuah kekompakan dan kebersamaan yg di tunjukkan oleh sebuah daerah serumpun di Aceh yaitu Bener Meriah, Takengon, dan Gayo Lues.
Mereka kompak dalam kebersamaan dibawah naungan "Konsulat Ranto Musara" yang di bentuk oleh salah satu Ustad di Dayah Tgk Chiek Oemar Diyan yaitu Ustad Usman Riadi asal Pemalang Jawa Tengah lulusan pesantren Modern GONTOR Jawa timur.
Konsulat Ranto Musara ini dibentuk di tahun 2022 oleh beliau dan sudah melaksanakan sebuah tradisi rutin yang disebut "perpulangan bersama konsulat".
Pada liburan ini Konsulat Ranto Musara memulangkan Santri sebanyak 33 anak yg ikut bersama Konsulat dengan
Menggunakan 4 Armada minibus dari sebuah perusahaan pengangkutan di Aceh dan 1 Unit kendaraan minibus Elf milik Dayah Tgk Chiek Oemar Diyan.
Dalam hal ini Ustad Usman(panggilan akrab, red) selaku Creator Konsulat Ranto Musara juga ikut mendampingi para santrinya yang ikut pulang bersama konsulat.
Bahkan beliau juga berperan sebagai driver pada salah satu armada yang dipakai Konsulat tersebut.
Namun ada 18 santri dari 55 anggota Konsulat Ranto Musara yang tidak ikut dalam rombongan tersebut dikarenakan di jemput orang tuanya yang kebetulan bertugas di Banda Aceh.
Ustad Usman berharap kedepan semua santri asal Bener Meriah, Takengon dan Gayo Lues yang tergabung dalam Konsulat Ranto Musara bisa ikut semua pulang bersama rombongan saat liburan tiba.
Selain memupuk rasa cinta dan kompak kepada sesama yg berasal dari satu daerah, Konsulat ini juga meringankan beban wali santri dalam hal finansial saat liburan tiba karena para wali santri tidak susah payah lagi untuk menjemput anak - anaknya saat perpulangan tiba. Alasan ini juga salah satu hal yg melatar belakangi terbentuk nya Konsulat Ranto Musara, ungkap Ustad Usman Riyadi.
Konsulat Ranto Musara ini juga merupakan wadah dan sarana dalam hal memupuk kebersamaan antar sesama santri yang datang dari satu kabupaten di Aceh.
"Semoga Konsulat Ranto Musara ini menjadi Pilot Project agar daerah - daerah lain juga bisa membentuk konsulat masing-masing sehingga tercipta sebuah kebersamaan yg harmonis tanpa ada perbedaan kasta karena dibalut dalam satu wadah yaitu "Konsulat", tegas Ustad Usman.(red/rizal jibro).
Post a Comment