Aceh Utara, newsataloen.com – Sekda Aceh Utara, Dayan Albar memimpin upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) XXVIII dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Senin (6/5/2024) di Lapangan Kantor Bupati setempat.
Dalam pidatonya, Dayan Albar menyampaikan amanat Dua Menteri, yaitu amanat Menteri Dalam Negeri RI, Muhammad Tito Karnavian pada Hari Ulang Tahun Otonomi Daerah ke XXVIII dan Amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim Dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2024D
Dalam Amanat Mendagri RI juga dikatakan, tema ini dipilih untuk memperkokoh komitmen tanggung jawab dan kesadaran seluruh jajaran Pemerintah Daerah akan amanah serta tugas untuk membangun keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup di tingkat lokal, serta mempromosikan model ekonomi yang ramah lingkungan.
'Perjalanan Otonomi Daerah telah mencapai tahap kematangan untuk melahirkan berbagai terobosan kebijakan bernilai manfaat dalam rangka identifikasi, dan perencanaan wilayah yang berpotensi dikembangkan secara terintegrasi yang kemudian membentuk aglomerasi kegiatan perekonomian, serta terhubung antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan pertumbuhan ekonomi tetap dilakukan dengan memperhitungkan aspek keadilan sosial dan pelestarian lingkungan,” jelasnya.
Selain itu, Kepada daerah-daerah otonom baru yang telah berhasil meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kemampuan fiskalnya. Peningkatan tersebut diharapkan agar dimanfaatkan untuk program-program pembangunan dan kesejahteraan rakyat, sehingga dapat meningkatkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan konektivitas serta akses infrastruktur yang baik.
Bagi daerah yang masih rendah PAD nya agar melakukan terobosan dan inovasi untuk menggali berbagai potensi yang dapat memberikan nilai tambah serta peningkatan PAD, tanpa melanggar hukum dan norma yang ada serta tidak memberatkan rakyat, imbuhnya.
"Lima tahun terakhir adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan Kemendikbudristek. Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia,” ucap Dayan Albar saat membacakan pidato Mendikbud.
Ia melanjutkan, bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar, dan bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, disadari bahwa membuat perubahan membutuhkan perjuangan, di mana rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.
Selanjutnya, Mendikbud menyatakan bahwa semua yang telah dijalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah diupayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang dicita-citakan.
“Dengan penuh ketulusan, kami ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan Ibu dan Bapak. Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan,” ucapnya.
Upacara yang diikuti oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Utara, Staf Ahli dan Asisten
“Dengan penuh ketulusan, kami ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan Ibu dan Bapak. Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan,” ucapnya.
Upacara yang diikuti oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Utara, Staf Ahli dan Asisten
Para Kepala OPD dalam Kabupaten Aceh Utara, Kakankemenag Aceh Utara, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Utara, Kabag dan Camat, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Dewan Guru serta para pelajar tersebut SD,SMP dan SMA.
Kemeriahan tersebut ditandai dengan berbagai penyerahan sertifikat penghargaan kepada kepala sekolah dan pemenang lomba FLSN (Festival Lomba Sains Nasional) tingkat SMP. (*).
Post a Comment