Dr.Iswadi,M.Pd |
Jakarta, newsataloen.com- Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) Dr. Iswadi, M.Pd mengatakan setelah berlangsungnya Pemilihan Presiden 2024 yang sangat bersejarah di Indonesia, masa depan pendidikan Indonesia menghadapi tantangan besar dan juga peluang yang menjanjikan.
"Dengan hasil pilpres yang menentukan arah kebijakan negara untuk lima tahun ke depan, sektor pendidikan dipandang sebagai salah satu pilar utama dalam membangun masa depan bangsa," ujar Dr. Iswadi, M. Pd. kepada wartawan, Rabu 9 April 2024.Ia menilai, salah satu aspek penting dalam visi pendidikan pasca pilpres 2024 adalah upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan di seluruh negeri.
Menurutnya, Pemerintah yang baru terpilih harus berkomitmen untuk mengurangi kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta antara pulau-pulau yang berbeda.
"Langkah konkret yang dapat dilakukan dengan mengalokasikan dana lebih besar untuk memperbaiki infrastruktur pendidikan di daerah terpencil dan menyediakan akses internet yang lebih luas agar pendidikan jarak jauh dapat diakses secara lebih efektif," kata Pria kelahiran Aceh ini.
Selain itu lanjutnya, reformasi kurikulum menjadi fokus utama dalam merumuskan masa depan pendidikan Indonesia pasca pilpres 2024. "Pemerintah bersama dengan para ahli pendidikan dan masyarakat sipil perlu mengadakan forum-forum diskusi yang melibatkan berbagai stakeholder untuk merancang kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman," katanya lagi.
"Kurikulum yang baru yang akan menekankan pada pembelajaran yang berbasis keterampilan, kreativitas, dan inovasi, serta memasukkan pendidikan karakter sebagai bagian integral dari proses pembelajaran," tambahnya.
Tidak hanya itu, implementasi teknologi dalam pendidikan menjadi bagian kunci dari visi masa depan pendidikan pasca pilpres 2024. "Pemerintah harus berinvestasi dalam pengembangan platform digital yang inovatif untuk mendukung pembelajaran daring, termasuk penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam memberikan bimbingan personal kepada siswa," ucap Dr. Iswadi, M. Pd.
"Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran serta memungkinkan akses pendidikan yang lebih luas bagi semua lapisan masyarakat," kata dia lagi.
Namun, meskipun terdapat berbagai upaya yang dilakukan untuk memperbaiki sistem pendidikan, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi.
"Salah satunya adalah masalah ketimpangan sosial dan ekonomi yang dapat membatasi akses pendidikan bagi sebagian masyarakat," sebut Dr. Iswadi, M. Pd.
Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang lebih inklusif dan progresif untuk memastikan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.Tak hanya itu kata Dr. Iswadi, M.Pd., kualitas pendidik juga menjadi faktor kunci dalam merumuskan masa depan pendidikan Indonesia.
Pemerintah harus berkomitmen untuk meningkatkan standar rekrutmen dan pelatihan guru, serta memberikan insentif yang lebih besar bagi para pendidik yang berprestasi.
Selain itu, pendidikan kontinu dan pengembangan profesional juga ditingkatkan untuk memastikan bahwa guru selalu memiliki keterampilan dan pengetahuan terbaru dalam bidang mereka.
'Dalam konteks globalisasi, pendidikan multikultural dan multibahasa menjadi bagian penting dari visi pendidikan Indonesia pasca pilpres 2024. Pemerintah menggalakkan program pertukaran pelajar dan pengajar antar negara untuk memperluas wawasan dan pemahaman tentang budaya dan bahasa asing," jelasnya.
Hal ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi generasi muda Indonesia dalam menghadapi tantangan global dan membangun jaringan kerja internasional yang kuat.
Lebih lanjut, penelitian dan inovasi juga menjadi fokus utama dalam merumuskan masa depan pendidikan Indonesia. Pemerintah mendukung pengembangan pusat-pusat riset dan kolaborasi antara universitas, industri, dan pemerintah untuk menghasilkan solusi-solusi inovatif dalam bidang pendidikan.(rizal jibro).
Post a Comment