Jakarta, newsataloen.com -Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) Dr. Iswadi, M.Pd menilai bahwa Anies Baswedan lebih menguasai materi dibandingkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranomo dalam debat ketiga dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi dan geopolitik.
Penguasaan materi baik saat pemaparan dan merespon kandidat dan yang paling tinggi ada pada capres Anies. Berikutnya Ganjar sedikit di bawah Anies. Sedangkan Prabowo justru dinilai kurang fokus dan berkali-kali terlihat sangat emosional. Hal tersebut disampaikan , Dr. Iswadi, M. Pd. kepada wartawan, Senin 8 Januari 2024.
Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut mengatakan Padahal banyak kalangan bilang tema debat ketiga adalah milik "Prabowo banget" karena kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan, sedangkan Anies Baswedan dan Ganjar dinilai secara umum tidak punya pengalaman tata kelola pertahanan dan keamanan.
Menurut Dr. Iswadi, M.Pd ilmu ketahanan dan pengalaman global Anies Baswedan yang seorang sipil murni telah berhasil menjebol pertahanan kemampuan dan daya tahan emosi Menteri Pertahanan Prabowo yang seorang militer. Termasuk juga Ganjar, sosok anak polisi yang berpengalaman merakyat sebagai kepala daerah justru juga mampu 'sat-set' membobol daya pertahanan argumen Prabowo.
Dr.Iswadi, M.Pd. mengatakan bahwa Anies Baswedan bisa menangkap beberapa hal yang pro- TNI/ Polri dan ASN, misal nya ketika menyampaikan Sebagai presiden Republik Indonesia maka prioritas pertama dan terutama adalah memastikan rasa aman pada tiap keluarga dan setiap jengkal tanah Indonesia. Yang artinya kita memastikan bahwa mereka yang diberi tugas untuk mengamankan dipikirkan kesejahteraannya, memastikan bahwa kenaikan gaji tiap tahun, memastikan mereka punya rumah dinas, memastikan kesejahteraannya aman. Sehingga mereka bisa konsentrasi, siapa itu? Tni Polri termasuk ASN di bidang pertahanan. Itu kunci nomor satu.ujar Anies Baswedan didalam debat tersebut.
[9/1 13.28] P Jibro Brn: . Iswadi, M.Pd menilai juga Peryataan Di segmen terakhir debat ketiga Pilpres 2024, dari calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, dengan pernyataan pemungkasnya. Anies Baswedan mengatakan 'Indonesia absence no more, respected forever' seraya menyilangkan tangan. Dr. Iswadi, M.Pd menambahkan, bila baru di forum debat capres saja Prabowo sudah sangat emosional, apalagi jika nanti di “forum nyata domestik maupun komunitas dunia" ucap akademisi berdarah Aceh Ini.
Dr. Iswadi, M.Pd mengatakan semua pertanyaan dari panelis terbukti memang sangat berkualitas, relevan dan penting terkait tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi dan geopolitik tersebut.
Terkait materi soal kebijakan dan strategi kemudahan akses pengembangan tentang pertahanan yang tangguh, teknologi siber, kecerdasan buatan. Anies Baswedan bisa tepat menjawab karena dikaitkan dengan adanya pergeseran tantangan dan ancaman keamanan non-tradisional. Situasi seperti keamanan privasi konten ponsel, peretasan bahkan ancaman pada sistem pertahanan dan keamanan menurut Anies Baswedan negara harus siap memiliki sistem yang komprehensif dan serius.
"Artinya, negara perlu melibatkan seluruh lembaga dan masyarakat dengan sistem responsif dan teknologi adaptif yang terbaru," tuturnya.
Ia menilai Ganjar juga lebih konkrit menjawab karena menyebutkan lembaga seperti BSSN, LPDP, BRIN, Kepolisian Siber, harus dioptimalkan dengan sistem keamanan yang baik dengan kecepatan internet yang tinggi, sehingga capres nomor urut 3 itu mengusulkan ada Duta Besar Siber.
Sementara Prabowo mungkin hanya normatif menjawab putra-putri bangsa perlu menguasai sistem AI dan siber. Kemudian secara seni dan strategi debat terlihat Prabowo yang seharusnya dijagokan menang justru malah larut lebih emosional, sehingga kehilangan fokus jawaban yang strategis dan konkrit.
Sebaliknya, Ganjar dengan gaya khas pengkisah narasi tampak lebih luwes dan taktis ketika memaparkan sistem pertahanan 5.0, harmonisasi dan sinkronisasi sistem keamanan, atau viralisme karya anak bangsa jadi mendunia.
"Terlebih ketika bertanya tajam ke Prabowo soal belanja alutsista bekas dan tidak tercapainya target 'MEF' pertahanan," ucap Dr. Iswadi, M.Pd
Sedangkan Anies yang sejak sesi pembuka langsung menekan Prabowo-dengan taktik "gegenpressing" (istilah dalam sepak bola) ketika mempersoalkan besarnya anggaran Kemenhan, namun belum mampu membuat sejahtera TNI, Polri dan ASN pertahanan. Serta dinilai tidak mampu melindungi sistem keamanan nasional dan sosial dari berbagai ancaman peretasan, narkoba, pencurian ikan dan pasir serta serangan siber.
"Terlebih ketika argumen Anies menyerang kebijakan food estate yang dinilai merusak kedaulatan lingkungan serta ironi kepemilikan lahan 340 hektare oleh Prabowo di saat banyak prajurit belum punya lahan rumah," ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan tiga pasang capres-cawapres peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 pada Senin 13 November 2023. Hasil pengundian nomor urut sehari berselang menetapkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023, KPU menggelar debat ketiga yang mempertemukan para capres dengan tema debat ketiga meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri demikian Dr. Iswadi, M.Pd menyampaikan dan menilai debat ketiga yang berlangsung pada tanggal 7 Januari 2024.(rizal jibro).
Post a Comment