Jakarta, newsataloen.com -Akademisi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, Dr. Iswadi, M. Pd mengatakan Pemilu 2024 tinggal menghitung hari kita menghimbau kepada masyarakat agar bijak dalam mengirim pesan di internet dan menggunakan hak suaranya. “Sebagai warga bangsa yang baik, manfaatkan jari kita secara positif. Jangan asal sebarkan suatu berita, namun yang disebarkan justru mengandung ketidakbenaran sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat.
Apalagi sudah menjelang pemilu, dimana banyak interpretasi yang kadang tidak relevan dengan kepemiluan itu sendiri dan arus informasi tersebar sangat cepat sampai ke masyarakat pada era ini, tak terkecuali terkait pemilu. Masyarakat khususnya generasi milenial harus memahami betul informasi yang didapat, harus dilakukan pengecekan terlebih dahulu baru disebarkan, bukan sebaliknya dan kita juga menghimbau untuk menghilangkan rasa fanatisme. Jika rasa fanatisme itu menjadi hilang karena munculnya rasa kecintaan kepada nilai-nilai Pancasila maka munculah rasa persatuan dan kebersamaan.”
Selain harus bijak bermedia sosial, masyarakat juga harus menyalurkan hak pilihnya sebagai bagian dari implementasi nilai-nilai demokrasi meminta semua masyarakat agar menggunakan hak politik pada pemilu dan pilpres 2024 mendatang. Sehingga dapat menentukan sosok calon pemimpin masa depan, sesuai hati nurani demi kebaikan bangsa.
“Jangan golput, gunakan hak pilih untuk menentukan siapa pemimpin yang dianggap amanah, beriman, bertakwa dan dapat menjadi pemimpin bagi semua golongan” Hal tersebut disampaikan, Dr. Iswadi, M.Pd kepada wartawan, Rabu (27/12/2023).
Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta ini menuturkan, jika masyarakat tidak menyuarakan hak konstitusionalnya itu, maka cukup merugikan bagi kepentingan bangsa. dalam ajaran Islam dan UU negara golput tidak dianjurkan juga oleh karena itu Mari kita memilih calon presiden dan legislatif yang bisa kita yakini mampu memimpin,” ujar putra kelahiran Laweung, Kecamatan Muara Tiga itu.
Iswadi mengatakan tidak ada manusia yang sempurna begitu pula dengan seorang calon pemimpin. Setiap calon pemimpin pasti memiliki sisi baik dan buruk.
"Tidak mungkin manusia calon pemimpin paling baik, tidak ada itu celahnya atau 'oh ini calon pemimpin atau calon wakil rakyat yang sangat jelek'. Jangan dipilih karena itu tidak ada baiknya. Manusia itu tidak ada yang sempurna " ujar Iswadi
Apabila ada pemikiran bahwa semua calon pemimpin itu buruk, Iswadi mengajak agar masyarakat tetap ikut memilih dalam pesta demokrasi lima tahun sekali itu.
"Kita menghimbau masyarakat untuk memilih pemimpin yang sudah teruji memiliki Integritas dibandingkan pemimpin lainnya. Kalau masyarakat berpikiran, kalau calon pemimpin kita tidak ada yang memiliki Integritas Maka jangan tidak memilih, pilihlah yang sudah teruji dalam memimpin, karena pemimpin harus ada," tegasnya.
Masyarakat dihimbau tidak menjadi golongan putih (Golput) di dalam Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun 2024 yang akan datang. Hal tersebut sebagai wujud tanggung jawab warga negara dalam memilih calon pemimpin dan menyukseskan pesta demokrasi yang di gelar.
Tanpa adanya partisipasi masyarakat kata Iswadi, Pemilu yang digelar tidak akan tercapai secara maksimal bahkan bisa dikatakan gagal. Oleh karenanya gunakan hak pilih dengan sebaik mungkin, jelas Iswadi.
Selain itu kita juga mengajak untuk menjaga pemilu supaya terlaksana dengan jujur dan tanpa kecurangan serta ketertiban dan keamanan di wilayah masing-masing.
Dengan mengikuti dan mengaktifkan pos ronda untuk menjaga ketentraman warga.
“Dengan mengaktifkan kegiatan ronda berarti kita berperan aktif untuk membantu menjaga keamanan disekitar kita. Selain itu, sebagai wujud silaturahim antar warga yang mungkin jarang bertemu karena kesibukan bekerja ataupun beraktivitas. Dengan adanya ronda tersebut sebagai media komunikasi,” ujar Iswadi.78
Post a Comment