Jakarta, newsataloen.com - Digambarkan Strait Times bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) pada tahun 2019. Alasannya bahwa Jakarta santa padat dan terancam tenggelam.
"Rencananya, Nusantara akan menjadi pusat pemerintahan, sedangkan Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis dan perekonomian negara," tulis Strait Times.
"Bapak Widodo berharap untuk secara resmi meresmikan Nusantara sebagai ibu kota pada 17 Agustus 2024, untuk menandai hari kemerdekaan negara tersebut. Namun proyek warisan ambisius tersebut, yang menelan biaya sebesar Rp 466,9 triliun (S$40,3 miliar), terhambat oleh penundaan karena pandemi Covid-19 dan ketidakpastian investor mengenai apakah penerusnya akan melanjutkan proyek tersebut," jelas media tersebut.
Menurut Strait Times, pernyataan baru Anies ini berbeda dengan komentarnya di Maret 2023. Dimana Anies sudah menyatakan komitmennya untuk melaksanakan proyek tersebut.
"Dengan mengatakan ibu kota baru bukan hanya sebuah ide, tetapi telah menjadi undang-undang dan sumpah kami adalah untuk melaksanakan undang-undang tersebut," tulisnya memuat pernyataan Anies sebelumnya.
"Berdasarkan undang-undang yang disahkan oleh Parlemen pada 18 Januari 2022, siapa pun yang memenangkan kursi kepresidenan wajib melihat perkembangan proyek tersebut," tambahnya.
Namun ketika kampanye berjalan lancar menjelang pemilihan presiden dan legislatif pada 14 Februari 2024, Anies menyanyikan lagu yang berbeda.
"Keberanian menyanyikan lagu yang berbeda inilah yang kita nilai akan mendapatkan dukungan tambahan dari masyarakat," demikian Dr. Iswadi, M.Pd. (Rizal Jibro,SPd.MBA)
Post a Comment