Ketum SPBI : Nilai Keberhasilan Anies Bangun Narasi Populis IKN Berpotensi Dongkrak Suara pada Pilpres 2024


Dr.Iswadi,M.Pd


Jakarta, newsataloen.com- Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) Dr. Iswadi, M.Pd. menilai, calon presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan berhasil membangun argumentasi Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi narasi populis. Argumen itu Anies kemukakan saat debat capres sesi pertama di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Selasa (13/12/2023) malam. 

Keberhasilan tersebut juga dinilai berpotensi mendongkrak perolehan suara  calon presiden (capres) nomor urut 1 pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang akan dating.Dr. Iswadi, M.Pd. mengatakan, Anies menyodorkan argumentasi bahwa IKN merupakan kepentingan elite, bukan rakyat. “Anies tampaknya berhasil membuat narasi penjelasan argumentasi IKN menjadi narasi populis. Jadi IKN untuk pejabat, IKN bukan untuk rakyat, ujar Dr. Iswadi, M.Pd. kepada wartawan Rabu  13 Desember 2023.

Menurut  Alumni Program Doktor Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut, dua capres lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto gagal melawan balik argumentasi Anies. Hal itu tidak terlepas dari waktu yang singkat dalam format debat tersebut. “Ini yang kegagalan ini, counter baliknya itu tidak muncul baik dari Prabowo maupun dari Ganjar,” Dr. Iswadi, M.Pd.  menyebut, ada sejumlah sikap yang sangat kontras di antara Anies, Prabowo, dan Ganjar. 

Namun, Anies dan Ganjar dinilai bisa bertemu ketika membicarakan demokrasi pada tataran normatif yang cenderung menyasar ke Prabowo. Dalam debat Perdana  itu, Dr. Iswadi, M.Pd.  menilai  Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN)  dengan angka  9  sedangkan   Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan angka   6  dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md  dengan angka 7  dan menyebutkan performa Prabowo dan Ganjar  semalam antiklimaks jika melihat penampilan mereka dalam berkomunikasi diluar debat dan Dr. Iswadi, M.Pd. mengatakan Anies berbicara lebih rinci, taktis, dan masuk pada tataran eksekusi. "Jadi kelihatan, jika terpilih, mereka akan melakukan apa, bukan hanya sekadar memaparkan program," ujar Dr. Iswadi, M.Pd.  

Dalam debat pertama itu, Anies dan Ganjar sama-sama menyoroti persoalan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 yang dinilai cacat etik. Putusan itu membuat putra Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka melenggang menjadi calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo.

Misalnya,Pak Anies melontarkan kritiknya terkait keberadaan ‘orang dalam’ atau ordal. Sementara, Ganjar dengan gaya santainya melontarkan pertanyaan menohok mengenai respons Prabowo terkait putusan MK. “Demokrasi ordal yang punya orang dalam jadi seakan-akan apa-apa bisa diatur, termasuk itu kan sindiran proses di MK ya,” ujar Dr. Iswadi, M.Pd. menambahkan . Namun Dr. Iswadi, M.Pd. melihat ada sikap yang kontras antara Anies dengan Ganjar, ketika merespons isu IKN. Ganjar dengan terang sejak awal sudah menyatakan setuju dan komitmennya dengan pembangunan IKN. Namun

Hal itu dikritik oleh Anies karena pembentukan dasar hukum IKN dinilai tidak demokratis. hal inilah yang menyebabkan Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN)  unggul dari pasangan  Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka  dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md Pasca Debat Capres 2024 Perdana tersebut.

Disini saya lihat tata letak diferensiasi antara Ganjar dengan Anies,ujar Akademisi berdarah Aceh ini Sebelumnya, Anies mengkritik pembangunan IKN saat meladeni pertanyaan Ganjar dalam sesi tanya jawab antar capres. Anies menilai, pembangunan IKN tidak tepat karena di Kalimantan terdapat problem infrastruktur yang lebih penting diselesaikan seperti, membangun sekolah rusak, membangun jalan tol, dan jalur kereta api. 

Penggunaan uang untuk membangun infrastruktur itu dirasakan oleh masyarakat. “(Jika IKN) sementara, yang kita kerjakan hanya membangun tempat untuk aparatur sipil negara (ASN) bekerja, bukan untuk rakyat dan bukan pusat perekonomian,” kata Anies. Menurut Dr. Iswadi, M.Pd. Langkah  tersebut, sudah bethasil menggaet suara pemilih pemula atau anak muda, Dr. Iswadi, M.Pd. menilai gagasan perubahan akan sangat efektif untuk mendongkrak suara dari pemilih pemula. Demikian Dr. Iswadi, M.Pd. (rizal jibro).

Post a Comment

Previous Post Next Post