Sedangkan sebelumnya sejak tahun 2020- 2022 acara Haul Guru diadakan secara virtual disebabkan wabah Covid-19 di Indonesia.
Ketua Panitia Haul Guru Ke-21 Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis, KhB Syaiful Anwar Marpaung, SE melaporkan, Haul Guru Ke-21 terdiri kegiatan suluk yang dimulai pada 27 November hingga 3 Desember 2023
. Kegiatan suluk tahun ini diikuti sekitar 5.000 orang perwakilan jemaah dari 28 provinsi di Indonesia, sedangkan acara Haul Guru Ke-21 dihadiri sekitar 10.000 orang jemaah.
“Peringatan Haul Guru ini dilaksanakan dalam rangka mengenang perjuangan Guru Besar Saidi Syekh H. Amir Damsar Syarif Alam selaku Pendiri Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis silsilah ke-35," ujar Syaiful Anwar Marpaung,SE.
Bukan hanya itu,.lanjutnya Haul Guru ini juga sebagai sarana silaturahmi bagi seluruh jemaah di Indonesia dengan tujuan untuk lebih memahami dan mengenal Allah SWT”.
Dalam kesempatan itu kehadiran Anies Rasyid Baswedan pada Haul Guru Ke-21 diawali dengan berziarah ke makam pendiri dan sekaligus Guru Besar Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis Saidi Syekh H. Amir Damsar Syarif Alam yang terletak di lingkungan pesantren persulukan Thariqat Nagsyabandiyah Jabal Qubis Tanjug Morawa Kabupaten Deli Serdang.
Dalam sambutannya Anies Rasyid Baswedan mengucapkan selamat atas terselenggaranya Haul Guru ke 21 Saidi Syekh H. Amir Damsar Syarif Alam, semoga ke depannya pelaksanaan Haul Guru lebih meriah lagi sehingga semakin banyak umat Islam mengamalkan ilmu dzikir dari seorang guru Mursyid yang sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah Muhammad SAW, semoga membawa kebaikan khususnya bagi pengamalnya dan bagi kesejukan masyarakat, bangsa dan negara.
Secara khusus Anies Baswedan meminta kepada Tuan Guru Saidi Syekh H. Ghazali An Naqsyabandi sebagai penerus dan pewaris serta Guru Besar Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis, agar memberikan nasihat-nasihat maupun kritikan bagi para umaroh khususnya dan kepada diri saya pribadi, sehingga terjalinnya hubungan yang baik antara ulama dan umaroh.
"Semoga apa yang kita rencanakan menghadirkan keadilan bagi semua dapat terwujud menuju Indonesia yang lebih sejahtera," pinta Anies Baswedan.
Tuan Guru Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis Saidi Syekh H. Ghazali An Naqshabandi yang merupakan silsilah ke-36 menyatakan bahwa kerinduan jemaah begitu besar untuk mengikuti Haul Guru di Alkah Pusat. Tidaklah mengherankan karena salah satu tujuannya adalah sebagai ajang silaturahmi jemaah dari seluruh Indonesia.
Tuan Guru pada kesempatan ini menjelaskan bahwa pembangunan gedung Alkah dan Masjid di beberapa daerah sampai hari ini masih terus dilakukan dan tersebar di berbagai provinsi di seluruh Indonesia.
Sementara dananya berasal dari infaq jemaah di daerah tersebut dan juga diperoleh dari provinsi lain Untuk mewujudkan pembangunan tersebut perlu adanya “Ghiroh” pada seluruh jemaah Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis yang terus ditumbuhkan dan dikembangkan. Menyisihkan pendapatan untuk berinfaq dan berzakat secara rutin di jalan Allah SWT.
"Ternyata sudah berdampak positif bagi kehidupan di dunia dan akhirat kelak. Mengikis sifat–sifat bakhil akan dapat menumbuhkan sifat–sifat perilaku kasih sayang dalam diri kalian," kata Tuan Guru
Ajaran Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis, lanjut Tua Guru orientasinya untuk menumbuhkan rasa cinta kepada Sang Pencipta yaitu Allah SWT, melalui pengamalan dzikir khofi yang terus menerus sepanjang hayat. Jika manusia sudah bersahabat dengan Tuhan, maka akan terwujud sikap kehati–hatian dalam dirinya termasuk dalam berkontestasi.
Menyampaikan diksi–diksi beradab saat berkontestasi. Dalam Islam kekuasaan itu digunakan demi tujuan yang benar, dan menggunakannya dengan cara yang benar pula, adalah bagian dari pengabdian kepada Allah SWT. Mengejar dan menumbuhkan rasa cinta kepada Sang Pencipta bagi kita merupakan jalan untuk mendapatkan Ridho Allah SWT.
Tuan Guru Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis dalam sambutannya mengatakan, “Sangat menyayangkan jika ada seseorang atau sekelompok orang yang mereduksi Islam menjadi sebuah simbol untuk kepentingan politiknya, alangkah indahnya demokrasi Indonesia jika politikus sadar dan menempatkan politik sebagai jalan menuju cinta kepada Tuhannya.
"Kami berharap bahwa independensi penegakan hukum haruslah ditingkatkan. Penegakan hukum yang berkeadilan haruslah benar-benar diterapkan serta dilestarikan sesuai dengan amanat UUD 1945”, lanjutnya.
Tuan Guru mengingatkan juga bahwa dalam dunia Pendidikan, peranan orang tua dalam mendidik anak di rumah sangat penting dalam membentuk watak dan karakter anak hingga dewasa. Oleh karenanya harus ada keselarasan kompentensi dengan sikap orang tua dalam mendidik anaknya.
"Artinya, perlu diselaraskan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik dengan sikap perilaku orang tua terhadap pendidikan anaknya. Sehingga tidak terjadi mengkriminalisasi seorang guru oleh orangtuanya," katanya.
Sebagai rakyat biasa Tuan Guru berharap, agar rezim mendatang dapat menciptakan “Responsibility to Protect”, yakni negara hadir untuk memproteksi atau melindungi seluruh rakyatnya dan kedaulatan NKRI. Lebih hati-hati dalam menjalankan kebijakan, dan harus lebih detail. Jadi bukan soal kesepakatan antar negara, antar pemerintah dengan pihak swasta tapi manfaatnya harus dirasakan sebesar-besarnya oleh rakyat selaku warga negara Republik Indonesia.
Tuan Guru kembali mengingatkan bahwa, negara itu dibentuk bukanlah untuk mencari keuntungan dari rakyatnya, melainkan untuk memakmurkan dan mensejahterakan rakyatnya dan bukan untuk menjadikan rakyatnya menderita.
Pergunakanlah kekayaan alam negeri ini sebanyak-banyaknya untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi, kelompok atau golongan tertentu bahkan untuk kepentingan negara lain.
Tuan Guru Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis Saidi Syekh H. Ghazali An Naqsyabandi berpesan kepada seluruh jemaah yang hadir “Janganlah kalian melakukan korupsi, karena uang hasil korupsi itu tidak akan menimbulkan kebaikan bagi diri kalian, anak dan istri kalian. Jaga dan pelihara dengan sebaik– baiknya kepercayaan ataupun amanah yang telah dititipkan kepada kalian”.
Tuan Guru menambahkan disela-sela sambutannya, “Janganlah kalian menjadi orang yang berlisan syukur, tetapi hatimu berpaling dari hak yang datang kepadamu, memang demikianlah kebanyakan orang. Kita sebagai laki-laki yang pemalu dan sederhana adalah karakter yang menakjubkan, namun wanita yang pemalu dan sederhana itu lebih menakjubkan lagi”.
Sebagai penutup Tuan Guru memberikan pembekalan kepada seluruh jemaah Thariqat Naqshabandiyah di manapun berada, ”Kedepannya jemaah harus lebih meningkatkan kepatuhannya dalam melaksanakan aturan yang ada salah satunya menghadiri malam-malam pertawajuhan di tempatnya masing-masing, saling bersinergi antar jemaah dalam melaksanakan kegiatan pengembangan halaqoh dan rumah ibadah
Jadilah orang yang amanah bila diberikan kepercayaan, pegang dan ikutilah amanah dengan kuat, sehingga terhindar dari perilaku berkhianat. Tidak menjadi orang yang ”hubbud dunya” atau terlalu mencintai dunia dan menganggap hartalah segalanya serta diharapkan setiap jemaah menjadi contoh suri tauladan yang baik dalam pergaulannya dan ibadahnya di tengah-tengah masyarakat”.
Kegiatan Haul Guru Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis Ke-21 dihadiri oleh yang mewakili d Polda Sumatera Utara, mewakili dari Kodam I Bukit Barisan, mewakili Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Utara, Pimpinan Jema’ah Ahli Thoriqoh Muqtabaroh Indonesia (JATMI) Pusat,
Mewakili dari Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Plt. Bupati Deli Serdang dan dihadiri oleh Bapak Anies Rasyid Baswedan. Kehadiran Anies Baswedan tidak diagendakan sebelumnya dan secara khusus hanya untuk menjalin silaturahmi dengan Tuan Guru sekaligus pimpinan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis Saidi Syekh H. Ghazali An Naqsyabandi.
Kegiatan Haul Guru ke 21 diakhiri dengan makan siang bersama dengan Tuan Guru dan para tamu serta undangan.(bay/rel)
Post a Comment