Aceh Utara, newsataloen.com -Aktivis HAM Aceh, Ronny H, mendesak pihak kepolisian menangkap semua mafia yang diduga bermain dibalik fenomena terdamparnya etnis muslim rohingya di Aceh selama beberapa tahun terakhir.
Hal itu disampaikan Ronny bersamaan dengan kembali berhembusnya isu semakin kental terjadinya praktek - praktek kotor mafia perdagangan manusia (Human Traficking) dibalik isu Rohingya tersebut.
" Kami minta pihak kepolisian mengusut dan menangkap semua pihak yang diduga terlibat menjalankan praktek Mafia perdagangan manusia Rohingya di Aceh ini, siapa pun dia, sehingga permasalahan rohingya ini bisa tuntas di Aceh," kata Ronny dalam siaran persnya, Senin (4/12/2023).
Ronny menuding praktek perdagangan manusia merupakan prilaku kejam yang tidak beradab dan merupakan pelanggaran HAM berat.
Aktivis HAM itu menduga praktek Mafia dibalik kasus Rohingya yang diduga melibatkan warga Aceh sendiri dan warga Sumatera merupakan biang kerok yang menjadi penyebab kegaduhan terkait rohingya selama ini, sehingga dikhawatirkan dapat melebar dan menyebabkan timbulnya konflik sosial di Aceh.
" Para bandit, mafianya itu dulu yang harus dibersihkan di Aceh, katanya diduga pelakunya oknum warga Aceh dan Sumatera, dan diduga merekalah yang secara diam - diam mengarahkan para pengungsi secara terus - menerus ke Aceh, diduga demi mendapatkan keuntungan besar - besaran," ketus Ronny.
" Itu contohnya yang sudah ditangkap polisi, sedangkan masyarakat Aceh hanya kecipratan susahnya saja," ungkap putera Idi Rayeuk tersebut.
Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Provinsi Aceh itu menegaskan, Aceh tidak akan terbebas dari persoalan Rohingya, jika para agen atau Mafia tersebut tidak segera dihapuskan.
" Diduga para Mafia itulah yang mengarahkan ke Aceh, mereka yang bawa kabur, mereka yang larikan ke Medan, diduga di sana ada bosnya, kemudian mereka yang urus, bahkan mereka juga yang loloskan para pengungsi ke Malaysia, kalau enggak ada yang mainkan mana tau orang Rohingya itu mau pergi kemana, mereka enggak tau arah? jadi rakyat dan pemerintah Aceh saat ini hanya kebagian masalahnya saja," ketus Ronny lagi.
Aktivis cadas itu juga mendesak pihak kepolisian segera mempublis gambar DPO (Daftar Pencarian Orang) terduga penyelundup manusia rohingya di Aceh, sebagaimana pernah diberitakan di sejumlah media.
" Kan ada itu pemberitaan soal DPO, tapi kenapa fotonya tidak dipublis, biar masyarakat tahu dan bisa membantu pihak kepolisian memberantas para mafia," pintanya.
Dia berharap pihak kepolisian dan TNI di semua tingkatan bersama masyarakat, bisa bersinergi memerangi praktek Mafia dibalik kasus terdamparnya berkali - kali para pengungsi rohingya tersebut.
" Kita berharap TNI - Polri bisa bersinergi bersama masyarakat untuk memberantas Mafia di balik kasus perdagangan manusia pengungsi rohingya, saat ini rakyat Aceh terbelah pandangannya soal isu rohingya ada pro kontra, jangan sampai gara - gara ini, jadi hal yang tak diinginkan, maka solusinya Mafia di balik itu semua yang harus ditumpas habis, " Pungkas alumni Universitas Ekasakti itu.
Post a Comment