Bireuen, newsataloen.com -Setelah mendengar dan membaca polemik pemilihan Tgk Imum Gampong Pulo Ara Gedong Tengoh Bireuen,sudah sesuai Qanun, ujar Tgk H Ramadhan, Sabtu Malam (14/10/2023)
Hal ini disampaikan kepada media ini dari relisnya, saya ingin menanggapi tentang kepanitiaan pemulihan imum Gampong, yang telah bekerja keras dan mengambil kesimpulan dengan berlandaskan hati yang bersih.
Juga Qanun,nomor berapa tidak disebutkan dan apa isinya,? yang berlaku di Aceh dan saya mengucapkan terima kasih. Ada sesuatu yang menjanggal di hati saya, menggenai dengan penyampaian orang tua kami yaitu kuchiek ( gecsyi).
Kuchiek itu berasal dari bahasa Aceh, ku itu berarti ayah,Chiek itu tua, lawan dari pada putik, berarti beliau itu ayah kami, yang tertua tempat kami bertanya dan mendengar petuahnya, sebut Tgk H Ramadhan, Sebagai Wakil di Imumsyiek Masjid Agung Sultan Jeumpa Bireuen.
Pasal, Tgk Husaini, yang di sampaikan dengan begitu tajam menurut pandangan kami itu upaya keberpihakannya ke salah satu calon yang sudah di mulai dari awal.Keuchik itu pengayom masyarakat, malah ini memberi informasi ke otentikannya belum jelas.
Kalau memang benar.silahkan di buktikan saja ke ranah hukum yang selama ini selalu berhujung apapun yang terjadi selalu di selesaikan di kepolisian dan ke pengadilan,dan banyak jalan yang bisa di selesaikan di Gampong.
Jarang sekali bisa melakukan hubungan dengan para tokoh untuk meminta petuah.Tokoh banyak di Pulo Ara Geudong Teungah Bireuen,banyak dari beberapa lini tekhnokrat,Adat, dan keagamaan,akademisi.
Malah meminta petuah dengan para orang sekelilingnya yang bisa di atur oleh beliau,dan di tunggangi oleh orang-orang yang kredibilitasnya kurang dan rapuh, sehingga banyak yang me tajo tajo dari penyelesaian permasalahan yang terjadi di Gampong Pulo Ara Geudong Teungah Bireuen.
Maka oleh karena itu saya memohon kepada,pak camat dan bapak bupati untuk memberi petuah kebijakan dalam memimpin masyarakat.untuk masalah kesalahan,kesilapan itu pakaian manusia.karena manusia yang baik itu bukan yang tidak pernah berbuat dosa.tetapi mereka yang pernah bersalah,bertobat karna Allah, ungkap Tgk H Ramadhan,yang juga Wakil Ketua MAA Kabupaten Bireuen.
Selama tidak ada berkelanjutan dalam dosa dan sudah tobat biasa saja,bisa di terima oleh masyarakat.Buktinya beliau berdiri imam di Masjid Al Amin Pulo Ara Geudong tengoeh Bireuen dan menyelesaikan acara kematian dan berdoa samadiah tidak pernah penolakan dari masyarakat.
Dendam pribadi jangan dibawa untuk umum masyarakat.Cukup sudah!kembalikan keharmonisan masyarakat Gampong Pulo Ara Geudong Teungoh Bireuen, kesatuan masyarakat yang telah tertata oleh pemimpin yang awal, yang telah di tanamkan sebagai sosial masyarakat beragama dan beradab, pungkas Tudan, pula tokoh masyarakat Gampong itu.(rel).
Post a Comment