Jakarta, newsataloen.com – Masih ingatkah dengan sosok Kolonel Chk Agus Hari Suyanto, yang dahulu menjabat sebagai Ketua Tim Dosen Hukum Perdata STHM Ditkumad yang menjadi sorotan setelah muncul video di group WA Alumni PALAPA 91. Peristiwa haru tersebut saat bersimpuh dan membasuh kaki ibundanya.
Tepat Satu tahun usai peristiwa kemunculan video itu, ternyata nama Kolonel Chk Agus Hari Suyanto masuk dalam salah satu daftar nama, dari empat puluh satu perwira tinggi TNI yang pecah bintang menjadi seorang Jenderal TNI Bintang Satu. Sehingga beliau kini sudah naik pangkat satu tingkat dari Kolonel ke Brigadir Jenderal TNI bersama dengan 25 Pati TNI AD lainnya.
Berikut daftar nama-namanya yaitu Brigjen TNI M.Leo pola , Brigjen TNI Benny Wahyudi, Brigjen TNI Rusdi , Brigjen TNI Harry P , Brigjen TNI Johny, Brigjen TNI Denih , Brigjen TNI M. Hasyim, Brigjen TNI Hery Hermawan, Brigjen TNI Wawan H , Brigjen TNI Raflan , Brigjen TNI Rusmanto, Brigjen TNI Ferry K , Brigjen TNI Ridwan, Brigjen TNI Faried D, Brigjen TNI Herry S, Brigjen TNI Adek , Brigjen TNI Washington S, Brigjen TNI Jala A , Brigjen TNI Kristomei S, Brigjen TNI Herry , Brigjen TNI Totok, Brigjen TNI Ibrizatun, Brigjen TNI Asep M, Brigjen TNI Pramungkas Agus.
Lulusan Sekolah Perwira tahun 1991 itu naik pangkat setelah dipercaya menjabat Sebagai Waorjen TNI di Babinkum TNI. Kenaikan pangkat tersebut merupakan wujud kepercayaan yang diberikan negara atas prestasi dedikasi serta loyalitas pengabdian para perwira dalam memajukan organisasi TNI.
“Kenaikan pangkat itu merupakan momen penting dalam karier militer, yang patut disyukuri oleh para perwira TNI yang menerima kenaikan pangkat tersebut, karena sudah lama dinanti nanti bila perlu pelantikannya jam 24.00 malam juga tidak apa-apa”, canda Agus, ditemui disela-sela kesibukannya.
Lanjutnya, Waorjen mengatakan bahwa, kenaikan pangkat iyang diembannya saat ini diharapkan dapat memberikan dorongan semangat baginya untuk terus dapat mengukir prestasi dalam tugas-tugas ke depannya, untuk kemajuan TNI tentunya. Brigadir Jenderal TNI Agus Hari Suyanto menjabat Waorjen TNI pada tanggal 9 Oktober 2023 menggantikan Marsekal Pertama Bambang. S yang pindah ke Mabes TNI AU untuk menjabat Staf Khusus Kasau.
Pria asal Desa Compreng Kec. Widang yg terkenal dengan Pondok Pesantren Langitan di Kab.Tuban Jawa Timur itu, sebelumnya pada tanggal 6 Maret 2023 mendapatkan tugas langsung dari Panglima TNI melalui Surat Perintah Nomor Sprin: 415/III/2023 tanggal 9 Maret 2023 , Disamping tugas sehari- hari untuk membantu menyelesaikan Permasalahan Tanah Jatikarya Bekasi yg selama 23 tahun masih berkonflik dengan orang-orang yg mengaku sebagai Ahli waris, Agus bisa menuntaskan permaslahan tersebut, baik terkait pemalsuan surat-surat yg digunakan untuk mengugat Tanah Milik Mabes TNI di PN Bekasi, dengan ditetapkannya Sdr. Dani Bahdani sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri.
Brigjen TNI Agus hari Suyanto memulai karier militer diawali tahun 1991 dengan menjadi Seorang Guru Militer Di Pusdikkum TNI AD Jl.Kyai Tapa 101 Grogol Jakbar, kemudian tahun 1994 Berpindah Tugas ke Tanah Papua, saat itu menjabat sebagai Panitera, Mahmil III-19 Jayapura Papua. Setelah menyelesaikan persidangan perkara penembakan yang terjadi di Hanggar Bandara Freeport Timika Papua dengan beberapa orang yang menjadi korban meninggal dunia dan sebagian ada yang luka-luka. Peristiwa tersebut sempat menjadi perhatian publik baik di tingkat nasional maupun internasional, dengan terdakwa a.n Letda Inf Sanurip yg saat itu dijatuhi hukuman pidana mati oleh Dilmil Papua. Selanjutnya Agus ditahun 1997 dipindah tugaskan ke Mahmil II-11 Yogyakarta sebagai Kepala Panitera mendapatkan promosi naik pangkat Kapten, tahun 2000 ia diangkat dan disumpah menjadi Oditur Militer pada Oditurat Militer II-11 Yogyakarta.
Setelah Selapa Tahun 2002 Agus pindah ke Kodam III/Siliwangi, untuk menjabat sebagai Kasi Perundang-undangan di Kumdam III/ Siliwangi, Promosi naik pangkat Mayor, kurang lebih berdinas 6 Tahun di Kodam III/Slw Kemudian dipindah tugaskan ke STHM (Sekolah Tinggi Hukum Militer) untuk menjabat sebagai Kabaglit STHM Ditkumad dan naik pangkat menjadi Letkol. Cukup lama ia berdinas di lingkungan STHM Ditkumad kurang lebih 8 tahun dan berbagai jabatan diembannya, selama berdinas di STHM Agus memperoleh kesempatan kenaikan pangkat sebanyak 3 kali mulai dari naik pangkat Mayor ke Letkol tahun 2010, kemudian dari Letkol ke Kolonel tahun 2014 setelah menyandang pangkat Kolonel, kurang lebih 9 tahun, Agus bisa meraih pangkat Brigadir Jenderal TNI juga diawali dari STHM dengan mendapatkan penugasan secara langsung dari Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono S.E., M.M.
Agus berdinas di STHM Ditkumad, mulai dari jabatan Kabaglit, Kabag Dikjar, selanjutnya tahun 2012 pindah menjadi Wakakumdam IX/Udayana. Dari Kodam IX/ Udayana lalu pada tahun 2014 mendapat promosi jabatan Gol. IV dan naik pangkat menjadi Kolonel dengan jabatan sebagai Ketua Tim Dosen hukum pidana STHM Ditkumad. Hingga akhirnya pada tahun 2015, Agus hijrah ke bumi serambi Mekah NAD untuk menjabat sebagai Kepala Hukum Kodam Iskandar Muda, yang pd saat itu dihadapkan dengan permasalahan hukum, konflik kelompok Dinminimi, dan alhamdulillah secara hukum bisa terselesaikan dengan baik melalui pemberian Amnesty dari Pemerintah Pusat.
Setelah Satu tahun enam bulan berdinas di serambi Mekah, pada 2016 akhir pindah ke Kodam IV/Diponegoro sebagai Kakumdam, selanjutnya pada tahun 2018 akhir dipindah tugas ke Kodam III/ Siliwangi Sebagai Kakumdam.
"Sebelum mendapatkan Jabatan Waorjen TNI, Agus sebagai Ketua Tim Dosen hukum Perdata STHM, guna mendharma bahktikan Ilmunya, yang diperoleh dari pengalaman penugasan dilapangan selama kurun waktu 33 tahun, Saya sering mengajak diskusi dengan para Mahasiswa STHM, dengan modul komunikasi dua arah baik di dalam kelas besar maupun dalam kelompok per Sindikat, tentunya dengan permasalahan hukum yang sedang trending di masyarakat, baik permasalahan hukum pidana maupun hukum Perdata bahkan juga tidak menutup kemungkinan saya membahas hukum tata negara yang tidak kalah pentingnya”, terang Waorjen TNI Brigjen Agus ketika diwawancara dengan awak media.
Brigjen TNI Agus juga menyampaikan pesan kepada generasi muda yaitu yang pertama "Raihlah cita-cita mu setinggi langit , namun bila dalam perjalanannya mengalami ke gagalan, yang dirubah bukan cita-cita nya, melainkan caranya", ujarnya, kata-kata mutiara ini Agus mencuplik pernyataan yang pernah disampaikan oleh Mayjen TNI Sony Wijaya Asintel Panglima TNI beberapa tahun yg lalu.
Pesan yang kedua, “jangan lupa setiap kali ada kesempatan lakukan silahturahmi ke orang tuamu, jangan segan-segan meminta doanya seraya sambil mencium telapak kaki bundamu, insyaallah doanya bisa menembus langit Saf ke 7, kejadian seperti ini sudah saya buktikan sendiri",ujar Brigjen TNI Agus.
Doa orang tua tersebut sangat manjur, seperti yang telah dilakukan oleh Brigjen TNI Agus Hari Suyanto, yang tepat satu tahun setelah peristiwa mohon doa restu ibu dan mencuci serta mencium telapak kaki ibundanya akhirnya pecah pangkatnya menjadi Brigadir Jenderal TNI.
Post a Comment