Peringati Hari Santri 2023, PJ.Bupati Aceh Utara: Jihad Santri Jayakan Negeri





Aceh Utara, newsataloen.com - PJ. Bupati Aceh Utara, Mahyuzar,M.Si memimpin upacara peringatan Hari Santri nasional tahun 2023 tingkat kabupaten Aceh Utara, propinsi Aceh Minggu (22/11/2023) di Dayah Baitussalam kecamatan Baktiya.

Mahyuzar saat membacakan sambutan menteri agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, sejak ditetapkan pada tahun 2015, pada setiap tahunnya selalu rutin menyelenggarakan Peringatan Hari Santri dengan tema yang berbeda. Untuk tahun 2023 ini, Peringatan Hari Santri mengangkat tema Jihad Santri Jayakan Negeri.

Tema ini, jelasnya memiliki maksud mengajak para santri untuk terus berjuang membangun kejayaan negeri dengan semangat jihad intelektual, karena para santri adalah pahlawan pendidikan dan pejuang kebodohan, terutama di era transformasi digital saat ini.

“Secara kontekstual, Jihad Santri Jayakan Negeri menegaskan, bahwa santri terus berkontribusi aktif dalam memajukan negeri. Makna jihad secara kontekstual tidak selalu identik dengan berperang angkat senjata,” ucapnya.


Sambung Mahyuzar, jihad santri secara kontekstual adalah jihad intelektual, di mana para santri adalah para pejuang dalam melawan kebodohan dan ketertinggalan. Santri juga turut berjuang dan mengambil peran di era transformasi digital. Santri adalah teladan dalam menjalani jihad ini.

“Dengan buku sebagai senjata dan pena sebagai tongkat kebijaksanaan, mereka memperdalam ilmu dan menyebarkan cahaya,” ujarnya.

Lanjutnya, tema ini memiliki maksud secara historis dan kontekstual. Secara historis, tema ini ingin mengingatkan bahwa, para santri memiliki andil besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

“Hari Santri yang diperingati setiap 22 Oktober itu mengacu pada Resolusi Jihad yang dimaklumatkan oleh Kiai Hasyim Asyari. Resolusi Jihad itu berisi seruan kepada seluruh masyarakat agar berjuang menolak dan melawan penjajah,” jelasnya.



Sedangkan secara kontekstual tambah  santri perlu melakukan jihad di berbagai bidang. misalnya di bidang ekonomi. Para santri harus berdiri di depan untuk menyejahterakan masyarakat dan mengurangi kemiskinan dan pengangguran. 

“Termasuk juga jihad politik, di mana para santri harus menjadi teladan dalam momentum demokrasi menjaga kesejukan, kerukunan, dan jauhi orang-orang yang menggunakan agama untuk kepentingan praktis,” imbuhnya.

Sambungnya lagi, santri juga turut mengisi ruang-ruang digital untuk penguatan literasi keagamaan yang moderat, berdasarkan prinsip Islam Rahmatan Lil Alamin. Melalui tema ini, santri diajak untuk terus berjuang membangun kejayaan negeri, dengan semangat jihad intelektual di era transformasi digital. 

Santri senantiasa berprinsip bahwa, menjaga martabat kemanusiaan adalah esensi ajaran agama, apalagi di tengah kehidupan Indonesia yang sangat majemuk. Bagi santri, menjaga martabat kemanusiaan juga berarti menjaga Indonesia. Peringatan Hari Santri ungkap Wagub, bukanlah milik santri semata. Hari Santri adalah milik kita semua, milik semua komponen bangsa yang mencintai tanah air, milik mereka yang memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai-nilai kebangsaan. 

Karena itu ujarnya, mari semua masyarakat Indonesia, apapun latar belakangnya, untuk turut serta ikut merayakan Hari Santri. Merayakan dengan cara Napak Tilas perjuangan santri menjaga martabat kemanusiaan untuk Indonesia.

“Melalui momen Upacara Peringatan Hari Santri Tahun 2023 ini, mari kita bersama-sama mendoakan para pahlawan, terutama dari kalangan ulama, kiai, santri yang telah syahid di medan perang demi kemaslahatan bangsa dan agama. Semoga arwah para pahlawan bangsa ditempatkan yang terbaik di sisi Allah,” tutup Mahyuzar 

Turut hadir Pj. Bupati aceh Utara, Mahyuzar,M.Si, Kakankemenag Aceh Utara, Drs.H.Maiyusri.M.Ag, Kadis Dayah Uceh Utara, Abdullah Hasbullah,S.Ag.M.S.M, Pc. NU Aceh Utara. Camat Baktiya. Polsek Baktiya. Para guru Madrasah. Para KUA Aceh Utara. Para Santri perwakilan dayah . Al-muslimun. Dayah Malikussaleh Panton Labu. Tanwirul Mumtazi. Mudir Malhad ali Malikussaleh.  Makhad Ali hanafiah dan  makhad ali darul Ma'arif. (red)

Post a Comment

Previous Post Next Post