Bireuen, newsataloen.com- Gedung sarana pendidikan sudah dialihkan ke perkantoran di lokasi Jalan Bireuen Takengon,puluhan tahun lalu oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen,kini di protes warga setempat.
Hal ini sejumlah warga masyarakat terutama kalangan unsur pendidikan,dalam penjelasan kepada tim media Kamis Sore (07/09) mengatakan Gedung sarana pendidikan kini dijadikan kantor pemerintahan seperti Baitul Mal,Dinas Pertanahan,dan lainnya,semula lokasi gedung Sekolah Pendidikan Guru Negeri (SPGN) Bireuen, berdiri megah mendidik anak bangsa untuk menjadi guru pada Sekolah Dasar Negeri maupun Sekolah Dasar Inpres.
Lembaga pendidikan dasar ini,masih sangat banyak kekurangan guru Sekolah Dasar,maka, masyarakat yang anaknya tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri/swasta,memasukkan, anaknya pada lembaga pendidikan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Bireuen, ungkap Razali, mantan siswa sekolah itu bahkan kini sudah pensiun sipil guru.
Siswa sekolah itu, bukan hanya datang di Bireuen,bahkan sampai beberapa Kabupaten.Aceh Utara,Pidie,Aceh Timur,Aceh Tengah,sebab tambah Razali hanya satu satunya sekolah itu di Bireuen,teringat saya, Kepala Sekolah Abdul Wahab Gam dari Bale Seutuy Matanggeulumpangdua Peusangan Bireuen, waktu masih di wilayah Kabupaten Aceh Utara.
Sesudah guru sekolah dasar, terpenuhi cukup dan lulusan siswa Sekolah Pendidikan Guru Bireuen, di angkat pegawai negeri sipil merata seluruh pelosok desa, lokasi ada Sekolah Dasar Negeri maupun Inpres.Akhirnya Pemerintah Pusat,menutup Sekolah Pendidikan Guru ( SPG) Negeri Bireuen dialihkan menjadi SMA Negeri 3 Bireuen, ungkap Razali,saksi hidup menjelaskan kepada tim media ini.
Waktu terus berjalan, kegiatan proses belajar pada SMA Negeri 3 Bireuen,juga cukup pesat perkembangannya selain letak di Jalan Gayo Simpang Empat Kota Bireuen,juga siswa dari berbagai pelosok Gampong mendaftar dari tahun ke tahun ajaran baru terus bertambah siswa.
Bila siswa SMA Negeri 3 Bireuen,naik.angkut atau bus sekolah, begitu turun langsung ke.sekolah itu, proses belajar mengajar cukup baik,tiba tiba sekolah itu pula,dipindahkan ke lokasi SMPN 5 Bireuen,Jalan Kuburan Cina,warga di sana sangat populer lokasi itu.Lokasi ini dulu berdirinya Sekolah Teknik (ST) Negeri Bireuen,bila siswa lulusan Sekolah langsung di terima di Sekolah Teknik Menengah (STM) Negeri Bireuen,kata Mansur,yang mengaku pernah belajar di sekolah tersebut.
Lembaga pendidikan itu dialihkan oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen, untuk dijadikan sejumlah Perkantoran milik Pemerintah setempat, pungkas Sulaiman ,salah seorang guru yang pernah mengajar pada sekolah tersebut,kini juga sudah pensiun.
Jadi sekarang ini, sebaiknya dikembalikan kepada lembaga pendidikan,sebab sejumlah Perkantoran bisa dialihkan atau dipindahkan ke lokasi Gedung Dinas Pekerjaan Umum Penata Ruang (PUPR) Kabupaten Bireuen,kini sudah ada gedung baru sendiri di jalan Gayo Simpang Empat Kota Bireuen.
Kini Gedung PUPR lama sudah kosong dua tahun lalu dan dihiasi semak belukar ,bahkan semua aset milik PUPR Kabupaten Bireuen, berupa alat berat,truk,dan lainya sudah jadi besi tua, bila tidak diamankan akan diambil tangan jahil untuk dijual,sebut Muchtar,salah seorang warga Gampong Gelanggang Tengah Bireuen,lokasi Gedung Jalan nasional Medan Banda Aceh Bireuen.
Dipindahkan perkantoran itu,selain tidak mubazir Kantor PUPR Lama Kabupaten Bireuen,juga komplek Gedung Sekolah Pendidikan Guru Negeri,nantinya diserahkan ke Lembaga Pendidikan untuk proses belajar mengajar Tingkat Sekolah Menengah atau Perguruan Tinggi,dikenang setiap masa bagi warga masyarakat.
Abdullah,SPd MM , Kepala SMA Negeri 3 Bireuen,yang dihubungi secara terpisah bersama Kepala SMA Negeri 2 Bireuen Drs Afriadi MPd, mengatakan sangat setuju,itu semua tergantung pada Pemerintah Kabupaten Bireuen,pada sekolah yang dipimpinnya, pungkas Abdullah, siswanya untuk tahun ajaran 2023-2024 sekitar 470 orang terdiri kelas I,II dan III juga tambah Afriadi,sekolahnya kini tercatat siswa sekitar 821 orang siswa, setiap tahun ajaran baru mbludak, sebut Abdullah bersama Afriadi.
Untuk menghindari membludak siswa baru, sarana pendidikan yang dipakai untuk perkantoran pemerintah, sebaiknya difungsikan atau dikembalikan ke tempat semula.Begitu pula Drs Iskandar Yusuf MM Ketua Majelis Pendidikan Daerah Kabupaten Bireuen,yang dihubungi pakai telpon, Kamis Siang (07/09), tidak menjawab karena saya di jalan,nanti aja hubungi kembali, ujarnya singkat.
Diharapkan Pemerintah Kabupaten Bireuen termasuk Pj Bupati Bireuen bersama Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bireuen,dapat perhatian serius hal ini,jelas sejumlah para alumni SPG Bireuen dan SMA Negeri 3 Bireuen,yang dihubungi secara terpisah. (rizal jibro).
Post a Comment