Aceh Timur, newsataloen.com - Anggota Investigasi DPP Badan Advokasi Indonesia (BAI) Razali atau sering disapa Nyak Li menduga pelaksanaan studi tiru geuchik ke Bandung, ada unsur paksaan dari oknum yang bermain di balik kegiatan tersebut.
Meski pun banyak penolakan dari masyarakat, tapi kegiatan menguras miliaran dana desa itu tetap dilakukan oleh Geuchik di Aceh Timur.
Razali mengungkapkan kegiatan studi tiru geuchik ke Bandung, juga telah mendapatkan penolakan dari masyarakat lewat aksi unjuk rasa di kantor kejaksaan dan kantor pemerintahan Aceh Timur, mengingat kegiatan tersebut hanya menghambur - hamburkan anggaran, sedangkan kantor geuchik tidak dipergunakan dengan semestinya.
"Studi tiru tersebut merupakan kegiatan yang menghamburkan anggaran saja, karena tidak ada efek baik bagi desa setempat, apalagi masih banyak kantor geuchik di Aceh Timur tidak dipergunakan dengan semestinya" ucap nyakli, Sabtu (15/7/2023).
Nyak Li mendesak penegak hukum dan pemerintahan Aceh Timur untuk segera merespon permasalahan ini.
"Jangan diam ketika masyarakat mengeluhkan tentang kondisi yang terjadi, mengingat anggaran untuk bimtek dalam setahun habis lebih kurang Rp. 35 juta/desa, tapi kondisi di desa masih banyak permasalahan baik secara laporan pertanggungjawaban maupun pembangunan yang ada di desa tersebut," tutup putera Darul Aman Idi Cut itu. (rls/red).
Post a Comment