Kabid BNN Provinsi Pemberantas, Kombes Pol Beridiansyah: Aceh Sedang Ancaman Narkoba Besar -besaran




Banda Aceh, newsataloen.com -
Kabid BNN Provinsi Aceh Bidang Pemberantas Kombes Pol Dr. Beridiansyah, SH, SS, MH mengungkapkan kasus Narkoba di Aceh menjadi ladang bisnis dan pintu masuk incaran bagi negara tetangga luar hal ini bisa kita lihat sepanjang tahun 2023 Polda Aceh dan BNN kembali berhasil  menangkap 57 kg sabu serta ektasi yang di tangkap melalui Jalur  perairan Aceh dan Malaysia.


"Jika kita belajar dari kasus demi kasus peredaran narkoba di Aceh adalah menjadi pintu masuk utama hal ini melalui jalur laut perairan Aceh Malaysia adalah pintu masuk utama sehingga jika hal ini tidak di lakukan pencegahan serta monitoring yang cepat dan tanggap kondisi ini sangat berbahaya bagi kondisi Aceh ke depan " ungkap Kombes Pol Dr. Beridiansyah, SH, SS, MH dalam siaran persnya yang diterima media ini, Kamis (20/7/2023).


Menurut Kombes Pol Beridiansyah Aceh memang sedang dalam bahaya besar Narkoba adalah kasus sabu-sabu kondisi ini setiap kasus yang kita dapatkan di lapangan hasil investigasi,serta monitoring, dan hasil penangkapan,hampir tujuh puluh lima persen (75 %) adalah kasus sabu,sedangkan yang lainnya adalah kasus Ganja dan sejenis narkoba lainnya.

Kombes Kombes Pol Dr. Beridiansyah, SH, SS, MH mengajak semua elemen masayarakat Aceh untuk terus melakukan  kerjasama dengan pihak penegak Hukum mulai dari tingkat kepala Desa,kecamatan,mari kita Bersenergi berbagi informasi sehingga bagaimana Aceh tidak menjadi pintu masuk bagi lahan bisnis narkoba, jika kondisi ini elemen masyarakat tidak berpatisipasi secara bersama-sama tentu pihak penegak hukum Polri,BNN, tentu tidak bisa bekerja dengan sendiri tanpa dukungan masyarakat Aceh secara bersama.

Kombes Pol Dr. Beridiansyah, SH, SS, MH mengajak intansi -instansi pendidikan baik formal atau non Formal terus melakukan edukasi,serta sosialisasi,tentang kondisi kedaduratan narkoba di Aceh tentu kami dari BNN sebagai lembaga berwenang sangat mendukung hal ini juga sebagai upaya pencegahan dini bagi sekolah-sekolah serta Dayah-dayah yang ada di Aceh harapan kita generasi masa depan usia tingkat SMP dan SLTA serta peran kampus  juga kita berharap ikut berpatisipasi dalam melakukan edukasi pendidikan mencegah penyalahgunaan narkoba  sebagai pendidikan bagi generasi kita yang akan datang agar Aceh selamat dari kedaruratan  bahaya narkoba.

Di sisi lain lembaga Gerakan Peduli Rakyat Aceh (GEPRA) sebagai lembaga sosial sangat mendukung Upaya lakah-langkah BNN serta Kepolisian dalam memberantas Narkoba di Aceh.


Ketua GEPRA Refan Kumbara melihat kondisi bahaya narkoba di Aceh bukan saja di tingkatan usia menegah, ke atas, tapi kondisi kedarutan narkoba seperti sabu,bahkan sudah merambah ke tingkat kaum melenial tentu jika pemerintah serta pihak masayarakat apatis terhadap persoalan yang hadir di tengah-tengah masayarakat tentu bagaimana dengan nasib  generasi Aceh ke depan, tentu sangat kita berharap pemerintah Aceh sebagai stekhorder harus menjadi garda terdepan Aceh sedang tidak baik-baik saja dalam hal kasus peredaran narkoba semakin hari semakin sangat marak.

Refan Kumbara meminta pemerintah Aceh dan DPR Aceh tentu dalam hal isue kedarutan narkoba di Aceh agar menjadi poin penting yang harus di selesaikan secara bersama-sama agar generasi Aceh bisa terselematkan dari ancaman narkoba sudah menjadi status pintu masuk bagi negara luar. (rls/red).

Post a Comment

Previous Post Next Post