Jakarta, newsataloen.com-
Akademisi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, Dr.Iswadi, M. Pd mengapresiasi kampanye partai politik (parpol) di Ibu Kota Phnom Penh, Kamboja.
Menurutnya, kampanye parpol di Kamboja benar-benar menunjukkan pesta demokrasi.
"Kampanye di Kamboja menarik, damai, dan happy, mereka bergembira, sehingga benar-benar ini pesta demokrasi buat mereka," ujar Dr.Iswadi, M. Pd, Minggu (23/7/23).
Selain itu, katanya, ini pelajaran bagi Indonesia jadi kan tidak perlu dilihat besar dan kecil penduduknya, tapi kita bisa melihat dari kualitas dari penyelenggara tersebut. ujar Dosen Program Ilmu Komunikasi Pasca Sarjana Universitas Esa Unggul tersebut
Lanjut Pria Kelahiran Desa Mesjid Laweueng Pidie Aceh, pemilihan umum harus dimaknai sebagai pesta demokrasi.
"Harus muncul kebahagiaan dan kegembiraan bersama demi tujuan bersama untuk kepentingan bangsa dan negara," katanya.
"Bukan untuk saling menghujat," tambahnya.
Iswadi menambahkan jika Kamboja mampu melaksanakan itu. Kenapa kita Indonesia yang merupakan negara yang Mayoritas Muslim tidak bisa
"Kita berharap masyarakat Indonesia dapat ikut memaknai pemilihan umum sebagai pesta demokrasi, pesta yang penuh kebahagiaan bersama, muncul kegembiraan bersama, sehingga bukan saatnya untuk kemudian saling menghujat, memfitnah, gontok-gontokan, perpecahan, semoga peristiwa di pilpres 2019 tidak terjadi lagi di Indonesia," ucapnya.
Lebih lanjut, meskipun Kamboja termasuk negara yang tergolong muda, tapi mereka mampu melaksanakan Pemilu yang penuh kebahagiaan.
Seluruh dunia termasuk Indonesia, kata Iswadi, harus mencontoh kampanye parpol yang berjalan damai dan sukacita di Kamboja. Kita memuji penyelenggaraan pemilu di Kamboja yang lebih baik dari masa sebelumnya.
"Saya kira ini patut dicontoh, ini juga menjadi pelajaran buat negara-negara yang lain, karena itu hubungan ini juga bisa meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Kamboja bahkan dengan kawasan sesama negara Asia, saya menyampaikan Apresuasi kepada Negara Kamboja yang kali ini menyelenggarakan pemilu jauh lebih baik dari yang masa yang lalu," jelasnya.
Iswadi juga mengatakan tingkat partisipasi publik di Kamboja saat ini lebih dari 75 persen. Angka itu menunjukkan pemilu di Kamboja berjalan demokratis.
"Semakin meningkat partisipasi publik, lebih dari 75 persen bahkan pernah sampai 86 persen, sehingga semakin hari semakin pemilu semakin baik, ada rasa kepercayaan dari masyarakat. Ini dapat menunjukkan bahwa besar kegiatan itu berjalan secara demokratis," pungkas Iswadi.(rizal jibro).
Post a Comment