Sopian Adami : Perbankan Syariah di Aceh Perlu Terus Dikembangkan Termasuk Infrastrukturnya


Sopian Adami


Medan, newsataloen.com-Sektor jasa keuangan seperti perbankan memegang peranan penting terhadap pertubuhan ekonomi suatu negara atau daerah.

Tanpa perbankan dapat dipastikan roda perekonomian suatu negara bisa lumpuh. Justru itu pemerintah di suatu negara termasuk Indonesia senantiasa mewaspadai perkembangan perbankan.

Manajemen perbankan juga harus berupaya keras untuk menjaga dan meningkat pelayanan termasuk sistem pelayanan di bank yang dipimpinnya.

Hal itu diungkapkan pemerhati perbankan, Sopian Adami,SH saat berbincang dengan media ini di.Medan, Senin 15/5/2023.

Dia.melontarkan hal itu.menanggapi pelayanan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang sempat mengalami hambatan dalam melayani nasabahnya karena disebut-sebut "Mobile Banking" nya eror, suatu hal biasa seperti bank lain juga pernah mengalaminya.

"Hanya saja cepat atau lambat untuk.memperbaiki kembali infrastrukturnya yang error itu. Namun sekarang dilaporkan sudah berfungsi seperti biasa. Buktinya Mobile Banking BSI di HP saya sudah lancar seperti biasa.Mudah-mudahan ke depan tidak terjadi keluhan nasabah lsgi," ujar Sopian Adami yang juga seorang pengacara senior ini.

Putera kelahiran Aceh ini menilai perkembangan BSI sejak merger antara bank BUMN (BRI Syariah, Mandiri Syariah dan BNI Syariah)  ini beberapa waktu lalu boleh di bilang sangat menggembirakan. Bahkan kalau dilihat  BSI bukan hanya.penambalan nama BSI sudah sangat  bergengsi.Tapi juga tampaknya terus.membenahi dirinya.meski tidak secara drastis.

Tapi ada suatu hal menurut Sopian Adami yang perlu segera ditindaklanju terhadap BSI yakni infrastruktur ATM yang sekaligus bisa tarik tunai dan setor sehingga mampu bersaing dengan bank swasta lainnya yang super canggih.

"Fasilitas ATM tarik-tunai paling dibutuhkan saat ini dalam upaya mempercepat melayani nasabah dalam bertransaksi. Tak kalah pentingnya adalah nilai nominal transaksi  miniimal Rp50 ribu seperti bank swasta lainnya yang masih bisa.menarik nominal Rp50 ribu. Sebab, beberapa waktu lalu ssya melihat ATM BSI tak bisa.tarik Rp50 ribu lagi tapi minimal Rp100 ribu. Hal ini menyulitkan nasabah yang membutuhkan uang Rp50 ribu," kata Sopian Adami.

Menyinggung keberadaan perbankan syariah di Indonesia umumnya dan Aceh khususnya, Sopian mengharapkan pemerintah perlu terus.menggalakkan bank syariah di tanah air seperti halnya di negara tetangga   Malaysia yang sudah lebih dulu mengembangkan Bank Syariah dibanding Indonesia baru 1992.

Perbankan syariah di tanah semenanjung itu sebut Sopian Adami sudah berdiri sekitar tahun 1983. Berdirinya Bank Islam.pertama di Malaysia yakni Bank Islam Malaysia Berhad pada Juli 1983. Tak hanya itu pemerintah Malaysia juga mengeluarkan UU tentang Asuransi Syariah yang dikenal dengan Takaful Act. Bahkan lembaga keuangan non bank syariah ini mendukung operasional perbankan syariah di Malaysia.

"Sedangkan di Indonesia baru mengenal system perbankan konvensional dan syariah sejak 1992. Itu sebabnys negara jiran itu sudah lebih dahulu mengembangkan system perbankan syariah. Karena itu apa saja yang merasa ketinggalan, kita tingkatkan terus baik dari sistem.pelayanan.maupun infrastruktur," imbuh Sopian Adami.

Termasuk di.Provinsi Aceh, perbankan syariah lanjut Sopian Adami harus tetap dipertahankan seterusnya. Seperti yang sudah diterapkan selama ini. Namun perlu terus dikembangkan seperti fasilitas dan infrastruktur lainnya dengan penuh semangat. Apapun alasannya, system syariah di tanah rencong ini harus dilestarikan. Perlu dicatat bahwa system Bank Syariah bukan hanya diperuntukkan bagi muslim,.non muslim pun bisa berlaku.(bachtiar adamy)

Post a Comment

Previous Post Next Post