Banda Aceh, newsataloen.com -Gerakan Mahasiswa dan Pemuda untuk Rakyat (GeMPUR) menilai penggantian management Bank Aceh Syariah (BAS) bisa menyebabkan high risk (beresiko tinggi) pada bank milik Pemerintah Aceh tersebut.
Penggantian manajemen secara sekaligus seperti ini diperkirakan bisa terjadi krisis kepercayaan yg akibatnya akan berdampak menurunnya nasabah dan rakyat Aceh dirugikan.
"Apalagi dirut baru, komisaris utama baru, direktur kepatuhan baru. Ini hal yang luar biasa dan perlu pertimbangan yang matang dan tak sembarang," kata Koordinator GeMPUR, Asrinaldi Sabtu (8/4/2023).
Asrinaldi mengatakan, mungkin ini pertama sekali terjadi dalam sejarah perbankan. Terlepas BAS sedang baik-baik saja, namun hal itu bisa menjadi resiko kepercayaan.
Menurutnya, langkah awal yang dilakukan justru seharusnya komisaris harus memberi masukan kepada pemegang saham untuk tidak gegabah melakukan hal tersebut.
"Seharusnya juga keputusan strategis seperti ini perlu konsultasi dengan OJK. Sangat disayangkan apabila terjadi hal yang dikhawatirkan terhadap bank ini dikhawatirkan bank ini. Mengingat BAS ini sudah perjuangkan oleh pendahulu dengan pasang surut menjadi bank sehat. Sungguh sangat disayangkan," ujarnya.
Asrinaldi juga mengungkapkan, Bank Aceh Syariah sudah termasuk skala besar, sehingga pengalaman direksi dan komisaris yang berjalan sangat khawatir bank ini tidak berjalan lancar.
"Bila terjadi krisis kepercayaan di tubuh BAS, nasabah akan ikut menanggung akibatnya. Nasabah dan rakyat Aceh akan dirugikan. Jadi perlu pertimbangan luas untuk melakukan keputusan ini," pungkasnya.
Post a Comment