ekonomi
Sudah Pasti Jelang Hari Besar Keagamaan Harga Bahan Kebutuhan Pokok Melambung
Medan, newsataloen.com - Sudah pasti setiap menjelang hari besar keagamaan harga sejumlah bahan pokok melambung. Terlebih menghadapi bulan suci Ramadhan 1444 H yang tinggal beberapa hari lagi.
Paling awal mengalami kenaikan harga beras yang kini mencapai Rp14 ribu/kg yakni beras cap Rantang dan sejenisnya. Pantauan media ini di pasar tradisional termasuk di kedai eceran kawasan Kotamadya Medan.
Tak bisa dipungkiri dalam kondisi sperti ini yang mengalami kesulitan berat ialah warga berpenghasilan rendah. Bayangkan mereka cuma mampu membeli paling banter 1 kg beras per hari. Sedangkan lauknya kalau ada lebih bisa beli tempe dan sedikit sayur.
"Ya, kami jarang beli ikan. Beli dua potong tempe yang harga Rp4 ribu dan dua ons sayur kacang panjang Rp 3 ribu cukup sehari makan. Besoknya bapaknya cari lagi," tutur Ny Salamah usai berbelanja di pasar tradisional Kampung Lalang Kotamadya Medan.
Wanita setengah baya ini mengaku lebih baik sabar dari pada.mengeluh. Berapapun rezeki yang diberikan Allah melalui suaminya yang bekerja tidak tetap itu disyukurinya.
Pengamat ekonomi, Gunawan Benyamin yang ditanya terpisah mengatakan kondisi ekonomi sekarang sudah memasuki krisis global dan ancaman pangan sudah mendengung.
Apakah Indonesia bakal terimbas ? Benyamin hanya tersenyum. Kalau krisis global semua negara bakal berdampak terhadap ekonominya. Hanya saja bagaimana solusi meminimalisir kondisi krisis tersebut.
Kembali berbicara tentang harga kebutuhan pokok jelang bulan suci Ramadhan, Benyamin menyebutkan, harga cabai merah di awal pekan kemarin di transaksikan rata rata 35.600 per Kg (PIHPS Kota Medan).
Secara konsisten menurut Benyamin mengalami kenaikan di akhir pekan ini, dimana harga cabai merah saat ini ditransaksikan dalam rentang 41 hingga Rp 44 ribu per Kg. Memang ada harga cabai yang dijual dikisaran harga Rp 33 ribu per Kg. Namun, dengan kualitas cabai jauh lebih rendah dibandingkan dengan kualitas harga cabai Rp 40 ribuan Kg.
Sementara itu, harga cabai rawit juga masih bertahan dikisaran 38 ribu hingga 40 ribu per Kg untuk kualitas bagus. Dan ada varian harga yang sangat berbeda hingga menyentuh 29 ribuan per Kg cabai rawit untuk kualitas yang dibawahnya. Harga bawang merah dan bawang putih juga tren naik sekak dua bulan terakhir.
Bawang merah dijual dikisaran Rp 33 ribu per Kg di kota Medan. Akan tetapi pada dasarnya variasi harga bawang merah cukup tersedia dengan varian harga antara Rp 24 hingga Rp 40 ribu per Kg.
"Di pasar saat ini juga tersedia bawang peking yang dijual dikisaran 12 ribu per Kg. Namun bawang tersebut memiliki segmentasi pasarnya sendiri. Dan belum sepenuhnya mampu menggantikan kebutuhan bawang merah lokal yang banyak dikonsumsi masyarakat SUMUT," sebut Benyamin yang juga analis pasar keuangan.
Tak hanya itu,bawang putih juga ada yang dijual dalam rentang Rp 23 ribu-Rp27 ribu per Kg. Namun secara keseluruhan untuk komoditas bawang dan cabai masih dalam tren kenaikan.
"Begitu pula komoditas pangan lainnya khususnya sumber protein. Harga daging ayam, telur ayam dan beberapa kebutuhan lain hingga akhir pekan masih bertahan di harga mahal," ujar Benyamin
Daging ayam stabil dikisaran Rp 30 ribuan per Kg, meskipun variasi harga Rp 28 hingga Rp 31 ribu. Telur ayam dikisaran Rp26 ribuan per Kg. Daging sapi masih stabil dikisaran angka Rp 120 ribu hingga Rp 130 ribu per Kg.
Minyak goreng dan gula pasir juga tidak mengalami perubahan, dan cenderung masih bertahan di kisaran Rp 15 ribu per Kg untuk minyak goreng curah. Serta Rp 14 ribu-Rp 15 ribu per Kg untuk harga gula pasir.
"Tren harga kebutuhan pangan yang bertahan mahal tersebut. Saya menilai komoditas pangan berpeluang untuk bertahan mahal dengan kecendrungan naik menjelang Ramadhan nanti. Kita berharap seluruh stakeholder terkait harus bisa mengantisipasi kemungkinan tersebut. Karena untuk tanaman hortikultura diprediksikan dalam tren naik harganya, seiring dengan musim kemarau yang mulai datang," ucap Benyamin.
Hanya minyak goreng menurut Benyamin sejauh ini memiliki peluang untuk turun. Seiring dengan upaya pemerintah yang terus menambah pasokan dengan pengendalian kebijakan pembatasan ekspor CPO.
"Saya menyarankan agar pemerintah daerah sudah mempertimbangkan kemungkinan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok saat ini. Kita butuh mitigasi untuk menghindari kemungkinan harga naik jelang hari besar keagamaan nanti," pintanya.(bachtiar adamy)
Via
ekonomi
Post a Comment