Benyamin: Kabar Buruk!, Inflasi Berpeluang Mengalami Kenaikan


Benyamin



Medan, newsataloen.com -Data Indonesia  menjadi isu utama penggerak perdagangan pada pekan ini. Secara tahunan atau year on year, inflasi di negeri ini masih berpeluang  mengalami kenaikan. 

Laju tekanan inflasi ini nantinya bisa saja kembali menggiring ekspektasi terkait dengan kemungkinan kenaikan bunga acuan.

 "Meski sejauh ini, Bank Indonesia  menyatakan  tidak akan ada lagi kenaikan laju tekanan inflasi," kata pengamat ekonomi saat berbicara kepada media ini terkait kenaikan inflasi di tanah air, Senin 27/2/2023.

Namun rilis data inflasi yang mengalami kenaikan bisa berpengaruh negatif bagi pasar keuangan. Selain itu di pekan ini, akan ada rilis data penjualan barang tahan lama (durable goods order) dari AS yang diperkirakan akan terkoreksi atau turun.

Sementara itu lanjut Benyamin,  banyak negara yang akan merilis data pertumbuhan ekonominya. Salah satunya India  siap merilis pertumbuhan ekonomi.

India memproyeksikan melambat dikisaran 4.5% secara tahunan di kuartal keempat 2022. Selain India, sejumlah negara lain seperti Australia, Kanada misalnya juga akan merilis inflasi. Sayangnya diproyeksikan semua negara data pertumbuhan ekonominya mengalami perlambatan. 

Tak hanya itu kata Benyamin selama sepekan ke depan juga akan muncul  pernyataan sejumlah Gubernur Bank Sentral di AS. Jika masing-masing gubernur bernada hawkish, ini akan menjadi pertanda bahwa potensi kenaikan bunga acuan The FED akan terjadi dalam waktu dekat ini.

 Hal tersebut tentunya akan menggiring ekspektasi kemungkinan kenaikan bunga acuan  bisa parkir di level yang lebih tinggi dan diluar ekspektasi sebelumnya.

Menyinggung Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Benyamin menyebutkan pada pekan ini IHSG dan Rupiah diperkirakan masih dalam tekanan. Rupiah berpeluang ditransaksikan dalam rentang 15.200 - 15.300 per US Dolar. 

 "IHSG diproyeksikan akan kembali menguji level psikologis 5.800. sementara harga emas juga akan mengunci level psikologis $1.800 per ons troy. Jadi ada potensi tekanan di pasar keuangan maupun pada harga emas secara keseluruhan," ucap Benyamin.(tiar)

Post a Comment

Previous Post Next Post