kabar daerah
Jelang HUT Kab Bireuen,Bidang Pertanian Belum Menguntungkan Petani
Kabupaten Bireuen, newsataloen.com-Jelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Bireuen Ke 23,warga masyarakat di berbagai gampong/desa bidang pertanian belum menguntungkan bagi petani untuk kesejahteraan keluarga.
Walaupun sebagian besar Pemerintah Aceh dan Pusat,baik menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten Bireuen juga APBA sampai APBN setiap tahun,membangun sarana prasarana, untuk menunjang hasil pertanian, tapi bagi petani masih belum menguntungkan.
Kenapa harus begitu, menurut sejumlah petani pada beberapa gampong dan kecamatan, yang dihubungi tim media ini, Kamis (06/10/22),jelang HUT Kabupaten Bireuen Ke 23 ini,menyebutkan bahwa bagi petani umumnya penduduk Kabupaten Bireuen,mendiami gampong dan Kota.
Profesi petani khususnya bercocok tanam di areal sawah dan ladang,tapi kendala utama menanam padi tidak ada irigasi dan waduk,diterlantarkan begitu,ada pula sawah produktif bisa nanam padi, sebut Abubakar bersama Zainuddin, warga Caba Kecamatan Peudada.
Sawah hamparan luas bisa dikatakan mungkin saja ribuan hektar di berbagai lokasi gampong, tidak ada air bercocok tanam padi, di tempat kami aja puluhan haktar terlantar, tak ada air, belum ada irigasi hanya mengharapkan tadah hujan dari langit.
Saat musim hujan sebut Abubakar, 47,didampingi Zainuddin, 52, sawah di garap tanam padi gadu dan salah musim, terjadi musim kemarau, tanam an padi butuh air, apa yang terjadi mati total, untuk tanam pelawija seperti cabai merah,sayuran, semangka dan lainnya,hujan lebat terjadi banjir menghantam tanaman mareka.
Bagi wilayah lima kecamatan Yang bisa terjangkau Irigasi Pante Lhong II, Juli, Kota Juang, Kuala, Jeumpa dan Peusangan, bisa dikatakan petani sedikit menguntungkan, saat turun kesawah setelah kanduri blang, bisa nanam padi berbagai jenis padi di lahan mareka, juga kendala utama terjadi perbaikan saluran skunder Irigasi tersebut, seperti terjadi hampir satu semester belum bisa air di manfaat petani.
Kini masih belum selesai perbaikan,petani enam bulan lalu, secara berani turun ke sawah keinginan masing masing, untuk menanam padi, agar tidak krisis pangan nasional ada di areal sawah milik petani tanam jagung, yang nanam padi merosot panen malah gagal panen,akibat tak ada air, kerugian petani lumayan banyak,tambah Muhammad,dalam keluhanya kepada media ini.
Tanaman jagung di areal sawah juga tidak bisa berkembang baik, selain faktor bibit juga musim kemarau, buah belum panen,milik petani, kenapa harus nanam jagung di areal sawah produktif, ya, saluran Irigasi sudah enam bulan tak selesai,nanam pelawija lah?, ternyata begini, pungkas Ibu Ida, sangat kesal kepada Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Padahal Pj Bupati Bireuen Aulia Sofyan, saat tamu ramah dengan insan pers di Pendopo Bupati Bireuen bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bireuen Fadli, mengatakan perbaikan Saluran skunder Irigasi Pante Lhong II Bireuen.
Dijamin bisa selesai pada bulan Oktober ini, tapi menurut petani dihubungi di lokasi Irigasi itu, di Gampong Juli Tambo Tanjong Biret,tidak merasa jakin saluran itu bisa digunakan air bagi petani nanam padi musim tanam gado Oktober 22 ini.
Sebab baru sebagian selesai itupun dari arah selatan, sedangkan arah utara, tanah gambut dan semak belukar masih jelas terlihat, belum diangkat dalam saluran, jadi masih ada hambatan air mengalir dari saluran skunder, bila air bendungan di buka di Juli Teupin Mane, bagi petani sangat mengharapkan bulan ini, bisa turun ke sawah, stok pangan di rumah sudah menipis, ujar Umar bersama Zulkifli.
Selain itu petani menjadi prolema klasik setiap panen serentak harga gabah kering siap panen, merosot akibat permainan tengkulak, sedangkan Pemerintah Kabupaten Bireuen, tidak bisa kita harapkan membantu petani mempasilitasi harga gabah itu, walaupun "Koperasi Pangan" tersebar " berbagai gampong, tidak mau beli gabah petani sesuai harga ditetapkan Pemerintah Pusat.
Yang paling celaka lagi, persediaan pupuk subsidi kepada petani terbatas pula,dan hilang dari pasaran, ongkos operasional nanam padi lebih banyak biaya dari pendapatan hasil panen, petani masih belum menguntungkan,walaupun demikian, Alhamdullah,itu profesi kami, imbuh Abubakar bersama Zakaria.
Petani sangat mengharapkan kepada Pj Bupati Bireuen Aulia Sofyan,untuk membantu petani program stok pangan nasional, kebutuhan hidup rakyat banyak ini, setidaknya saluran skunder Irigasi Pante Lhong II Bireuen,yang diperbaiki tempat waktu datang musim tanam ini, begitu pula Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen Irwan, yang dikonfirmasi beberapa kali di kantornya, tidak berhasil bapak, tidak ada diruang kerja, mungkin belum masuk, sebut stafnya.
Jadi semua warga masyarakat HUT Kabupaten Bireuen Ke 23,diperingati masih, rakyat tidak sejahtera ini salah satu,tujuan bagi Panitia/ Anggota Pembentukan Kabupaten Bireuen, Dua puluh tiga tahun lalu,waktu itu Pembantu Bupati Bireuen, masih tunduk Ke Kabupaten Aceh Utara, sekarang Bireuen sudah jadi Kabupaten, rakyat seharusnya meningkat ekonominya(rizal jibro).
Via
kabar daerah
Post a Comment