kabar daerah
Terlihat Semrawut, Pasar dan PKL Kota Krueng Geukueh
Aceh Utara, newsataloen.com- Muspika Kecamatan Dewantara, Aceh Utara dalam upaya mendata pasar Keude Krueng Geukueh agar terlihat tertib, teratur dan bersih turun langsung menemui para pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang trotoar dan badan jalan, Sabtu (09/04) siang kemarin.
Kegiatan penertiban tersebut dipimpin oleh Camat Dewantara, Nawafil Yudha didampingi Kapolsek Dewantara , Ipda Subihan Afuan Ardhi S.Tr.K, Danramil Dewantara, Kapten Czi Hermansyah, Keusyik Keude Krueng Geukueh, Ardhi Ilyas serta Satpol PP dan WH.-
Camat Dewantara saat ditanyakan menjelaskan, khusus kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) terutama para pedagang makanan buka puasa yang menjajakan makanan atau kue serta barang lainnya untuk membongkar dan memindahkan lapak termasuk membersihkan semua sampah sebelum shalat Mahgrib.
“Hal ini untuk tidak terjadi kemacetan lalu lintas:, jelas Camat. .
Camat Nawafil Yudha menjelaskan pula kaitan dengan pemindahan pedagang sayur yang sebelumnya berjualan di pasar darurat sudah dipindahkan ke Pasar Rakyat yang bangunannya megah namun kalangan pedagang tidak mau dan keluar lagi dengan alasan tidak laku akibat banyaknya pedagang sayur lainnya yang menjajakan sayuran dan buah buahan di kaki lima kedai atau pinggir jalan.
“Ya, habis Lebaran kami akan lanjutkan kembali termasuk pembongkaran kios kios liar yang dibangun disepanjang jalur rel kereta api. Kami akan tata kembali bagaimana nantinya kota Krueng Geukueh terlihat teratur, tertib dan bersih”, pungkas Camat.
Pantauan Media ini serta menjaring pendapat dari sejumlah warga terhadap kondisi kota Krueng Geukueh memang terlihat sangat menyedihkan mulai kawasan Simpang Empat hingga ke pusat kota dan pinggirannya begitu memprihatinkan dengan kondisinya yang sembrawut, tumpukan sampah dimana mana serta jalan jalan yang berlobang serta tergenang air saat hujan.
Begitu juga dengan pedagang, baik pemilik toko atau kedai yang menjajakan barang dagangannya hingga melewati kaki lima bahkan ada yang menjadikan kaki lima sebagai bengkel sepeda motor atau bengkel barang electronic lainnya.
Sementara kalangan pembeli juga kerap mengeluh dari sembrawut dan padatnya lalu lintas hingga lokasi parkir yang tidak
jelas.
“ Ya, memang lokasi kota Krueng Geukueh sudah terlalu sempit perlu pemikiran pemerintah bagaimana solusinya apa harus dipindah ke tempat lain atau dicari lahan kosong di pinggiran kota misalnya lahan
persawahan di gampong Uteun Gelinggang, kan luas”, sebut salah seorang pakar perkotaan”, yang tidak ingin disebut namanya. (Ucr)
Via
kabar daerah
Post a Comment