Jakarta, newsataloen.com–Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia mengucapkan selamat Hari Nelayan Nasional pada Rabu 6 April 2022 sekaligus mendoakan seluruh nelayan di Indonesia agar memiliki perekonomian yang kian sejahtera. Ini merupakan bukti nyata bahwa Bapak Airlangga Hartarto memberi perhatian kepada nelayan, karena selain berdoa Beliau juga mendorong pemulihan ekonomi para nelayan dari dampak pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) Dr. Iswadi, M.Pd. kepada wartawan, Rabu , 20 April 2022,di Jakarta, kepada media ini.
Menurut Eks Ketua Relawan Jokowi-JK Provinsi Aceh ini, doa yang diucapkan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar tersebut di hadapan nelayan agar kekayaan laut Indonesia selalu menjadi berkah bagi nelayan dan seluruh rakyat Indonesia.
Sekaligus meluaskan cakupan Program Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT-PKL W) untuk para nelayan di Indonesia. Ini merupakan kebijakan Airlangga Hartarto yang sangat strategis untuk membantu para nelayan Indonesia di tengah pandemi, sehingga seluruh nelayan di Indonesia memiliki perekonomian yang kian sejahtera.
Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta menambahkan bahwa Bapak Airlangga Hartarto sangat cerdas dalam memahami peran nelayan yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia. Khususnya untuk memenuhi kebutuhan protein dan gizi bagi seluruh rakyat Indonesia, karena selain itu nelayan juga memiliki posisi strategis bagi pemerintah Indonesia. Terlebih, Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besarnya berupa lautan.
Akademisi yang juga politisi muda ini berharap kado istimewa yang diberikan oleh Bapak Airlangga Hartarto kepada nelayan dapat kembali menggerakkan ekonomi masyarakat di lingkup terbawah. Khusus untuk nelayan, ini adalah program pertama di tahun 2022 yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan ekstrem di Indonesia.
“Insya Allah bantuan yang diperuntukan oleh Bapak Airlangga Hartarto untuk pelaku usaha kelautan dan perikanan, yakni pada kategori nelayan buruh, nelayan penangkap ikan tanpa kapal, atau nelayan pemilik kapal kurang dari 5 GT (gross tonnage) akan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat”. Demikian Iswadi (rizal jibro).
Post a Comment