Kabupaten Bireuen, newsataloen.com-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Kepada Masyarakat (KKN-PPM) Kelompok 109 melakukan kegiatan inovasi penggunaan abu gosok untuk mengusir hama pada tanaman muda milik Masyarakat Desa Geulanggang Meunjee, Kecamatan Kuta Blang Bireuen, Jum'at (19/11).
Mereka adalah Neza Puspita dari Prodi Agribisnis, Yulidayanti dan Fazlun Nisak dari Prodi Teknik Informatika, Intan Rahmatin dari Prodi Sistem Informasi, Nova Hanum dan Muazzinah dari Prodi Akuakultur, Nanda Wahyuna dari Prodi Administrasi Publik, Nadia Ulfa dari Prodi Ilmu Komunikasi, dan Rukaiyah dari Prodi Manajemen.
Salah satu mata pencaharian masyarakat desa Gelanggan Meunjee adalah bertani. Selain memiliki tanah sawah, beberapa diantara mereka juga menanam tanaman muda memamfaatkan lahan kebun atau perkarangan rumah.
Namun ada kendala terkadang bibit tanaman tidak bisa tumbuh dengan selamat karena dimakan hama. Inisiatif mahasiswa KKN_PPM 109 memamfaatkan abu gosok yang memang mudah didapatkan oleh warga karena harganya yang sangat terjangkau.
“Selain dipakai untuk mencuci peralatan masak dan membuat telurrr asin, abu gosok juga bisa menjadi obat pembasmi hama pada tanaman. Bekicot adalah musuh tanaman muda. Slug juga jenis bekicot tapi ia tidak memiliki rumah, dan orang sering mengiranya lintah, padahal bukan. Biasanya, mereka menyerang tanaman dimalam hari, jadi kami menyarankan masyarakat untuk menggunakan abu gosok untuk membasmi hama-hama tersebut,” ungkap Nova, salah satu perwakilan mahasiswa KKN K109.
Selain mengusir hama tanaman, abu gosok yang mengandung kalium juga berguna untuk menjaga unsur hara dan meningkatkan kadar PH tanah. Pengetahuan ini diberikan kepada masyarakat agar seterusnya media ini dapat diyakini masyarakat bisa membantu pertanian mereka. “Hama dan penyakit tanaman membuat pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak baik.
Kami sering mengalami gagal panen sehingga banyak masyarakat tidak melanjutkan usaha tani tanaman muda. Mudah-mudahan setelah ini (pemakaian abu gosok yang dipraktekkan mahasiswa KKN) tanaman kami selamat dan bisa panen” ujar Aisyah, salah satu warga yang memiliki tanaman muda.
Inisiatif adik-adik mahasiswa ini juga didukung penuh oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Fidyati, S.Pd.I., M.Ed. “ya, media tanam sangat bagus jika dicampur abu, karena bisa membunuh bakteri dan jamur, bisa hemat juga karena dapat dimanfaatnya beberapa kali penanaman,”katanya
“Semoga dengan adanya pengetahuan dan ide ini dapat membantu salah satu keresahan yang selama ini dirasakan oleh masyarakat Desa Geulanggang Meunjee,’ harap Bapak Mursalin selaku geuchik Gampong Gelanggang Meunjee.(rls/p)

Post a Comment