Panitia tersebut dalam mengemban amanah demi tercapainya pembelian dan wakaf tanah untuk pembangunan Mesjid yang difungsikan dari tiga Gampong, yaknit Uteun Gelinggang, Paloh Lada dan Ulee Pulo Dewantara.
"Rencana pembangunan mesjid ini tentunya mendapat respon positif dari masyarakat karena pertumbuhan penduduk makin pada sehingga perlu dibangun satu mesjid di simpang KKA. Sebab mesjid Bujang Salem berjarak lebih kurang 3 km,"kata Ketua panitia, Yusuf Beransyah,SE.
Menurutnya, panitia menggalang dana untuk kebutuhan pengadaan tanah lokasi mesjid seluas 2.552 m. Sementara, dana yang terkumpul Rp 400 juta lebih, dari kebutuhan dana sebesar Rp 4 miliyar lebih.
"Hal ini masih sangat banyak kekurangannya,"ungkap ketua panitia, Yusuf Beransyah,SE.
Bupati Aceh Utara, mengajak masyarakat krung geukuh untuk peduli terhadap Pembangunan mesjid. Insyaallah kita doakan berjalan lancar dengan upaya bahu membahu dalam menyumbang harta untuk amal ibadah kelak.
"Karena, hari ini Syekh H.Hasanoel Basry atau lebih dikenal Abu Mudi juga hadir di tempat mulia ini, dan kita mendoakan agar pada acara peletakan batu pertama nanti berkenan dilakukan oleh Abu Mudi,"pinta Cek Mad.
Lebih lanjut, Cek Mad mengingatkan bawa agar panitia jangan gundah membangun masjid atau takut tidak selesai. Ini rumah Allah, kami yakin ini segera bisa kita bangun bersama, sembari Bupati mengajak saling mempererat silaturrahmi membangun mesjid yang kita cintai ini, kalau kita sudah bersatu maka segala urusan keumatan akan mudah kita lakukan bersama sama.
Syekh H.Hasanoel Basry, dalam tausyiah singkat memaparkan keutamaan bersedekah dan mengajak umat bersedekah, karena dengan membangun masjid maka kelak akan dibalas satu rumah megah di akhirat, pahala bersedekah akan digandakan kelak.
"Halal membangun mesjid dengan dana Gampong asalkan menggelar musyawarah bersama masyarakat gampong, harus disetujui oleh masyarakat,"papar Abu Mudi.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir kepasa SKPK, Muspika, tokoh masyarakat, tokoh Muda Halim Abe, Alim Ulama, Direktur Abad Jaya Pengusaha setempat, perwakilan PIM, Prof.Hadi Arifin, Anggota DPRA Muslim Syamsyuddin, Fakhrurrazi H.Cut, Ketua DPRK Aceh Utara Arafat, Muhammad Wali, Sofiyan Hanafiah, Saifannur H.Cut, dan yang mewakili organisasi pemuda, IPSM, Rapi, organisasi Santri dan Perwakilan Pramuka. (red).
Post a Comment