Buya Kreueng Teudendong Buya Tameng Meuraseuki, Kabupaten Bireuen Jadi Pada Tahun 1999
Kabupaten Bireuen, newsataloen.com - Berbagai unsur elemen "kompak warga masyarakat,Tni, Polri,Nyak Nyak Ibu rumah tangga"berusaha untuk membentuk satu kepanitiaan seperti Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tk II Aceh Utara (foto),jadi dalam istilah pri bahasa Aceh Maaf?" leumo Geurob Paya Guda Cot Ikue "(wacana dari pembicaraan warga di warung kopi, Meunasah,masjid ,Gampong dan kota,disambut hangat ber-bagai kalangan) Bireuen,"Semangat Hidup" Insha Allah jadi Kabupaten Baru di Provinsi Aceh).
Pengurusan Kepanitiaan Pembentukan Kabupaten Bireuen,kerja keras siang malam membuat rapat di Kantor Pembantu Bupati Wilayah Bireuen (Pendopo Bireuen), semua personil mulai kerja sesuai bidangnya masing-masing secara permanen.
Dari kalangan warga masyarakat, pemuda, ibu ibu rumah tangga, organisasi massa, partai partai politik, mengadakan ber-bagai seminar seminar dan acara, bersatu padu untuk menyakinkan Pemerintah Pusat Jakarta (docomen/administrasi yang diperlukan Pemerintah) sudah lengkap ke Menteri Dalam Negara Republik Indonesia.
Perjuangan melelahkan Siang malam tanpa pamrih semua rakyat/warga mendiami desa (Gampong) pada tujuh kecamatan, juga berdoa ,waktu terus bergulir sekitar dua tahun lebih, Jakarta Pusat luluh hatinya, sesuai Undang-Undang Nomor 48 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Seumelue.
Pada tanggal 12 Oktober 1999, Bireuen ditetapkan sebagai Kabupaten Bireuen bersama Dengan Kabupaten Seumulue,di Provinsi Aceh.
Rakyat/Warga Bireuen, sangat bersyukur Kepada Allah SWT, Kabupaten Bireuen sudah terbentuk, sekaligus dilantik Bupati Pertama Bireuen Drs H Hamdani Reden dan dibantu Sekda Drs Hasan Basri Djalil.
Tugas berat di pundaknya sesuai misi visi untuk kesejahteraan rakyatnya, dibentuknya Lembaga Lembaga Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Termasuk Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bireuen,sekitar 35 orang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (utusan Fraksi TNI Zukifli dan Polri Azhari, sisa kursi untuk Partai Politik Nasional).
Pemerintah Kabupaten Bireuen,DPRD, Polres Persiap dan Kodim, kerja keras Bupati Bireuen Drs H Hamdani Reden (masa Bhakti 22 Juli 2002) berakhir, untuk kelanjutan kepemimpinan Kabupaten Bireuen, harus ada (Bupati definitif).
Waktu itu,!harus dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dari 35 anggota. Ada tiga Calon Bupati/Wakil Bupati pasangan Drs Mustafa A Glanggang bersama Dr H Amiruddin Idris SE MSi,Drs H Hamdani Reden bersama Drs Akqia Abubakar, dan pasangan Maharhaban Yusuf bersama dr Syafaruddin.
Dalam pemilihan Bupati/Wakil Kabupaten Bireuen,terpilh Drs Mustafa A Glanggang bersama Dr H Amiruddin Idris SE MSi (2002-2007) dan dibantu Sekdakab Drs Hasan Basri Djalil, masa terus bergulir di ganti H Nurdin Abdurrahman bersama Busmadar (2002-2012), Sekdakab Nasrullah dan Lazuardi Ibrahim
Bupati Bireuen berikut nya H Ruslan Daud bersama Ir Muchtar Abda MSi(2012-2017) dibantu Sekdakab Ir Zulkifli Ibrahim SP, sampai Bupati H Saifannur bersama Dr Muzakkar A Gani,SH MSi(2017-2022), pada tahun 2021 H Zulkifli Ibrahim (pensiun).
Bupati Bireuen, H Saifannur (alm) meninggal dunia berpulang ke Rahmatullah, cukup banyak jasanya semoga diterima amalnya dan dosa dosa diampuni Allah SWT, kini di jabat Muzakkar A Gani sampai tahun 2022 yang akan datang, Sekdakab Ir Ibrahim Ahmad MSi sampai sekarang.
Dalam menyongsong HUT XXII,baik dari kalangan Panitia Pembentukan Kabupaten Bireuen, maupun warga masyarakat biasa, Kabupaten Bireuen, yang telah berusia dua puluhan dua tahun ini,dirintis pendahulu orang tua kita?, belum merasa bahagia melihat perkembangan kemajuan Kabupaten Bireuen.
Hal ini disampaikan Suidan SH, berprofesi Advokat/pengacara kondang di Bireuen,kepada tim media ini, Selasa (05/10)merasa risih,kini banyak lahan produktif sawah ditanam padi, air dari Irigasi Pante Lhong II Bireuen, yang segaja dibangun Pemerintah Pusat,menelan biaya ratusan miliar rupiah. (rizal jibro: Humas Panitia Pembentukan Kabupaten Bireuen)
Sambungan dari leumo geurop paya.....
Post a Comment