Sabang, newsataloen.com – Bunda PAUD Aceh, Dr. Ir. Dyah Erti Idawati, MT., mengajak semua Bunda PAUD Tingkat Kota, Kecamatan, dan Gampong se Kota Sabang, menggerakkan dan memotivasi semua elemen untuk bergerak bersama melindungi anak dari berbagai tindak kejahatan serta potensi negatif lainnya. “Tidak boleh cuek. Perlindungan anak menjadi tugas kita bersama, bukan sebatas orang tua dari anak saja,” kata Dyah saat memberikan materi tentang Peningkatan Kapasitas Bunda PAUD, di Aula Balai Kota Sabang, Sabtu 2 Oktober 2021.
Jika di sekolah, perlindungan bagi anak sudah diberikan oleh para guru, melalui pengajaran proteksi diri, maka di tingkat paling rendah yaitu gampong, perlindungan anak menjadi tugas masyarakat. Utamanya, kata Dyah, adalah ibu keuchik sebagai Bunda PAUD Gampong. Namun demikian, tentu sulit bagi ibu keuchik bekerja sendiri tanpa dukungan masyarakat atau elemen lainnya di gampong. Karena itu, peran bersama sangatlah diperlukan untuk melindungi tumbuh kembang anak.
Saat ini, kata Dyah, banyak kejadian kekerasan terhadap anak yang justru terjadi di lingkungan keluarga. Hal itu juga harus menjadi perhatian semua pihak, mulai dari ibu keuchik hingga para guru-guru PAUD. “Kalau anak tersebut tidak terlindungi, saat datang ke sekolah pasti lesu, tidak bergaul dan tidak bisa menerima pelajaran,” ujar Dyah.
Jika hal itu terjadi maka misi terkait pendidikan juga tidak tercapai. “Menjadi tugas kita semua melindungi anak. Apalagi ibu keuchik nih. Di Gampong itu, anak-anak itu adalah anak ibu keuchik semua,” kata Dyah.
Selain itu, Dyah juga berpesan tentang pentingnya kolaborasi atau bermitra dengan Puskesmas, sebagai pusat layanan kesehatan di tingkat kecamatan. Dengan demikian, layanan kesehatan, gizi dan perawatan bagi masyarakat utamanya anak dan ibu hamil dapat terpenuhi.
Lebih lanjut Dyah juga menjelaskan tentang layanan pengasuhan. Kekuatan dari layanan ini adalah parenting. Di mana yang akan dibicarakan adalah kesesuaian pola asuh di PAUD dengan pola asuh orang tua di rumah. Karena itu penting konsultasi antara guru dan orang tua dalam hal ini menjadi penting. Dengan demikian, apa-apa yang diajarkan oleh guru PAUD dan orang tua di rumah pun bisa beriringan.
Kepada Satuan PAUD, Dyah berpesan agar selalu memperhatikan pemenuhan Holistik Integratif atas kebutuhan dasar yakni kepastian identitas, fisik dan rohani. Layanan PAUD harus membantu keluarga yang anaknya belum memiliki akta kelahiran dengan cara melaporkan ke kelurahan, agar segera diproses. “Perlakukan semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus sesuai dengan potensi mereka. Dengan pemberian dukungan yang sesuai hal itu bisa menumbuhkan rasa percaya diri, keberanian dan kemandirian bagi anak,” kata Dyah. (red).
Post a Comment